Kenali Dampak Negatif Ganja pada Tubuh

Ketika seorang ibu hamil mengonsumsi ganja, maka bayi mungkin mengalami masalah memori dan konsentrasi saat mereka tumbuh nantinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jul 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 28 Jul 2019, 17:00 WIB
Ganja atau Mariyuana
Ilustrasi Foto Ganja (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Ada yang mendukung ganja dapat menjadi obat modern tapi ada banyak bukti yang mengatakan efek negatif dari produk tersebut. 

Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat sendiri masih belum menganggap ganja aman atau efektif dalam kondisi medis apa pun, meskipun cannabidiol, zat yang ada di dalam ganja menerima persetujuan sebagai pengobatan untuk beberapa jenis epilepsi di 2018.

Seperti dilansir Medical News Today ditulis Minggu (28/7/2019), anak-anak dan remaja rentan terkena dampak negatif dari penggunaan ganja. Ketika seorang ibu hamil mengonsumsi ganja, maka bayi mungkin mengalami masalah memori dan konsentrasi saat mereka tumbuh nantinya.

Efek jangka panjang dari penggunaan ganja tergantung cara dan frekuensi penggunaan serta usia dan berapa banyak penggunaanya.

Beberapa efek ganja yang paling umum terhadap kesehatan fisik meliputi:

1. Kemungkinan terserang bronkitis ketika mengisap ganja

2. Tenggorokkan menjadi berdahak ketika menghisap ganja

3. Iritasi paru

4. Sistem kekebalan tubuh melemah

5. Memperburuk kondisi paru-paru seperti asma ketika mengisap ganja

6. Mata merah akibat peredaran darah meningkat

7. Gangguan perkembangan janin selama kehamilan

8. Gangguan perkembangan otak di kalangan remaja

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Efek Ganja Secara Psikologis

Ganja atau Mariyuana
Ilustrasi Foto Ganja (iStockphoto)

 

Untuk kesehatan mental berikut efek paling umum yang diderita oleh pengguna ganja:

1. Nafsu makan dan haus meningkat atau menurun

2. Gejala depresi

3. Gejala kecemasan meningkat atau menurun

4. Gangguan penilaian, sulit untuk berpikir jernih dan ada masalah dengan memori

5. Pelepasan dopamin yang menyebabkan perasaan menjadi tinggi

6. Withdrawal Symptoms (gejala putus obat) setelah penggunaan jangka panjang

7. Reaksi lambat terhadap rangsangan

8. Paranoia dan halusinasi sementara.

 

 

 

Penulis: Febrianingsih Alamako

 

 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya