Liputan6.com, Jakarta - Calon Paskribaka Nasional 2019 dari Nusa Tenggara Barat, Shelly Melsyan Silva terpilih sebagai bu Lurah Desa Bahagia, asramanya para pasukan pengibar bendera pusaka di PP-PON Cibubur, Jakarta Timur. Dia mengatakan, tanggung jawab ini adalah suatu kebanggaan tersendiri baginya.
Sebab, bukan hal yang mudah untuk bisa mendapat kepercayaan teman-teman Paskibraka Nasional 2019 dalam waktu singkat. Sebagai bu Lurah, Shelly berjanji akan menyatukan seluruh peserta agar kompak dan kekeluargaan.
Advertisement
“Saya ingin menjadi ibu mereka, saya ingin mendengar keluh-kesah mereka sehingga mereka dekat kepada saya, sehingga pendeketan-pendekatan tersebut akan mudah,” ujar Shelly kepada Diary Paskibraka Liputan6.com di Wisma Soegondo Djojopoespito, PP-PON Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (26/7/2019).
Baca Juga
Menurutnya, dia sudah memiliki gebrakan agar seluruh peserta diklat bisa kompak. Semangat menyatukan ini pun menjadi semakin membara ketika Shelly melihat teman-teman perempuannya cenderung mengelompok.
Dia menegaskan, dirinya akan menjadi sosok bu Lurah yang bisa memotivasi seluruh seluruh anggota Paskibraka 2019 di tingkat nasional.
Saksi
Tak Langsung Beri Sanksi
Shelly menambahkan, dia juga akan menjadi sosok pemimpin yang pengertian. Menurutnya, sanksi tidak akan langsung diberikan bila salah satu warga Desa Bahagia melanggar peraturan.
“Saya akan melakukan pendekatan dulu, apa masalahnya, apa yang mereka rasakan, saya akan memberikan motivasi kepada mereka dan memberikan saran bagaimana baiknya agar mengikuti peraturan saya,” kata Shelly.
Dia pun mengingatkan kembali arti dari alat peraga kampanyenya saat pemilihan bu Lurah. Shelly memilih double-tip yang dinilainya bisa merepresentasikan dirinya sebagai perekat teman-teman Paskibraka 2019.
“Karena double-tip itu seperti perekat kan, saya akan merekatkan teman-teman saya menjadi satu,” dia mengakhiri.
Advertisement