Â
Liputan6.com, Jakarta - Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Asrorun Ni'am Sholeh sadar betul bahwa rencana penggunaan celana panjang oleh Paskibraka Nasional 2019 putri berbuntut panjang.
Baca Juga
Pro dan kontra terjadi di luar sana. Terlihat jelas dengan 'kegaduhan' di media sosial selama tiga hari terakhir.
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Asrorun hanya mengatakan bahwa sebenarnya celana panjang bukan untuk menggantikan posisi rok, melainkan memberikan pilihan bagi anggota Paskibraka Nasional 2019 putri yang berjilbab.
"Sebenarnya enggak terlalu rumit kalau kita memahaminya secara utuh," kata Asrorun.
Baca juga : Menpora Masih Kaji Wacana Celana Panjang Paskibraka Putri 2019
"Kemarin itu menjadi ramai karena dianggap mengganti dari rok kemudian ditiadakan menjadi celana. Padahal tidak seperti itu," katanya kepada Diary Paskibraka Liputan6.com di PP-PON Cibubur, Jakarta Timur.
Â
Video Terkait Celana Panjang Paskibraka Putri
Celana Panjang Bukan Menggantikan Rok Paskibraka Nasional 2019 Putri
Menurut Asrorun, banyak orang yang terlanjur menganggap bahwa kehadiran celana untuk Paskibraka putri di tingkat nasional akan menghilangkan rok.
Asrorun meyakini bahwa rok tetap akan digunakan oleh Paskibraka Nasional 2019 putri yang tidak berjilbab.
"Ini bahasanya yang menyebabkan sensitifitas cukup tinggi. Dianggapnya ini mengganti dan menghilangkan rok, padahal tidak," kata Asrorun.
"Justru ini memberikan ruang pilihan, justru lebih menghargai perbedaan," Asrorun melanjutkan.
Penggunaan roknya pun tidak 'rok pendek' seperti yang orang-orang bayangkan. Rok untuk Paskibraka Nasional 2019 tetap sepanjang di bawah lutut.
"Rok harus di bawah lutut 5 cm," ujarnya.
Advertisement