Liputan6.com, Jakarta - Tiga belas tahun yang lalu, Priscillia Mayasari Abas melenggang ke Jakarta sebagai Paskibraka Nasional 2006.
Kala itu Cia, begitu panggilannya, terbang ke Ibu Kota mewakili provinsi Sulawesi Utara.
Baca Juga
Latihan baris-berbaris Cia lakukan dengan serius. Kegigihan, keuletan, dan kerja kerasnya membuat para pelatih dan pembina Paskibraka Nasional 2006 sepakat memilih Cia sebagai pembawa baki.
Advertisement
"Aku pembawa baki sore," kata Cia kepada Diary Paskibraka Liputan6.com di PP-PON Kemenpora, Cibubur, Jakarta Timur belum lama ini.
Baca juga: FOTO: Kenalan dengan Tashya, Pelatih Paskibraka Nasional 2019
Selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan Paskibraka Nasional 2006, Cia pulang ke Sulawesi Utara guna melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 7 Manado.
Simak Video Menarik Terkait Paskibraka Nasional
Tamat SMA Jadi Pramugari
Begitu tamat SMA, Cia lebih memilih untuk langsung kerja ketimbang kuliah. "Habis SMA langsung kerja jadi pramugari," ujarnya.
Perempuan berambut panjang ini sempat mencicipi pengalaman bertugas melayani penumpang Batavia Air,"Ada kali ya empat tahun, dari tahun 2008 sampai 2012.".
Empat tahun dirasa cukup untuk Cia pindah haluan ke Garuda Indonesia. Sejak akhir 2012 dia resmi bergabung ke maskapai plat merah tersebut.
"Sampai sekarang masih di Garuda," kata Cia.
"Kalau dihitung-hitung sudah 11 tahun jadi pramugari," Cia menekankan.
Advertisement
Sisa-Sisa Paskibraka Nasional 2006
Cia tidak memungkiri bahwa sisa-sisa Diklat Paskibraka Nasional 2006 masih terpakai di kehidupan sehari-harinya.
Menurut dia, disiplin dan tanggung jawab yang diajarkan pelatih dan pembina adalah kunci meraih keberhasilan seperti sekarang ini.
"Kedisiplinannya itu. Disiplin waktu, alias on time. Itu berguna banget di dunia kerja," kata Cia.
"Dulu waktu di sini, kita harus bangun jam segini dan yang telat bakal dapat hukuman. Dari situ saja, kita bisa membangkitkan rasa disiplin," katanya.
Tanggung Jawab Sebagai Paskibraka Nasional 2006
Begitu juga dengan tanggung jawab. Cia merasa ada yang kurang jika dia melakukan sesuatu tidak sampai selesai.
"Kalau itu tidak saya pegang, mungkin saya tidak bisa keliling dunia gratis," katanya.
"Enaknya jadi pramugari kan begitu. Kita bisa keliling dunia, istilahnya dibayarin perusahaan. Kerja sih, tapi sampai di sana masih bisa stay," ujar anggota Tim Pelita ini.
Advertisement
Masih Sering Kumpul dengan Anggota Paskibraka Nasional Lainnya
Komunikasi Masih Terjalin
Advertisement