Liputan6.com, Jakarta Dapat daging sapi atau kambing di Iduladha kali ini? Biasanya akan Anda dimasak dengan cara apa?Â
Jika Anda memilih untuk memanggang daging tersebut, pastikan tidak terlalu sering ya. Sebuah studi mengungkap hubungan antara mengonsumsi daging yang dipanggang terlalu sering dengan tekanan darah tinggi.
Baca Juga
Sebuah studi yang dipimpin oleh Gang Liu dari Departemen Gizi di Harvard menemukan bahwa bukan hanya makanan yang dapat memengaruhi tekanan darah, tetapi juga cara makanan tersebut diolah.
Advertisement
Seperti dilansir Medical News Today ditulis Minggu (11/8/2019), studi terbaru ini dilakukan untuk menentukan suhu kematangan daging dan ikan. Lalu, tingkat kematangan seperti apa yang bisa memengaruhi tekanan darah.
Dari 90.000 lebih peserta, tim peneliti menemukan bahwa peserta yang makan daging sapi, ayam, atau ikan dengan cara dipanggang sebanyak 15 kali setiap bulan, memiliki 17 persen kemungkinan mengalami tekanan darah tinggi daripada mereka yang mengonsumsi kurang dari 4 kali dalam sebulan.
Peserta yang melaporkan menyukai daging mereka matang memiliki risiko hipertensi 15 persen lebih tinggi dibanding penyuka daging setengah matang.
Â
Peneliti juga meneliti soal kadar Amina Aromatik Heterosiklik (HAA) pada peserta. HAA adalah seyawa yang berpotensi bahaya yang diproduksi ketika daging dimasak pada suhu tinggi.
Hasilnya, peserta yang mengonsumsi HAA punya kemungkinan lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang mengonsumsi senyawa dengan kadar yang lebih rendah.
Tim peneliti mengatakan meskipun studi ini tidak dapat membuktikan sebab dan akibat, tetapi ada baiknya merevisi metode memasak daging dan ikan.
"Temuan kami menunjukkan bahwa itu dapat membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi jika Anda tidak makan makanan ini dimasak terlalu matang dan menghindari metode masak suhu tinggi, termasuk memanggang," jelas peneliti.
Â
Penulis: Febrianingsih Alamako
Saksikan juga video berikut ini:
Advertisement