Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Promosikan Pemuda Ini, Calon Suami yang Baik

Iqbal, disebut oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo sebagai calon suami yang baik.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Sep 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2019, 06:00 WIB
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, Suami, Suami Idaman
Iqbal Setiawan, Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung Disebut Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Sebagai Calon Suami Idaman (Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

Liputan6.com, Pangkalpinang - Mahasiswa baru dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung, Iqbal Setiawan, disebut Kepala BKKBN Republik Indonesia Hasto Wardoyo sebagai calon suami yang baik.

Ini lantaran Iqbal berani menanyakan bahaya melahirkan di usia yang terlalu muda saat Hasto mengisi kuliah umum dengan tema Peran Generasi Milenial Memanfaatkan Peluang Bonus Demografi di ruang serba guna STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung pada Kamis malam, 12 September 2019.

"Melahirkan di usia muda itu banyak masalah, itu betul. Ini bagus sekali," kata Hasto.

"Ini pertanyaan calon suami yang baik. Kalau mau calon suami yang baik, contohnya mas Iqbal," Hasto melanjutkan disambut tepuk tangan dan sorakan dari para mahasiswi baru.

 

Bahaya Melahirkan di Usia Muda

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo Memberikan Kuliah Umum di STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung pada Kamis Malam, 12 September 2019.(Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

 

Pada kesempatan itu, Hasto yang baru dua bulan mengemban tugas sebagai Kepala BKKBN, memaparkan bahaya melahirkan di umur yang terlalu muda.

Menurut Hasto, jika mahasiswa dan mahasiswi STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung sudah terpikirkan untuk membina rumah tangga, ada baiknya menikah setelah mereka berusia 20.

"Saya sudah sampaikan di beberapa tempat, kalau perempuan usianya belum 20, mulut rahimnya itu Allah ciptakan masih menghadap luar atau ektropin," kata Hasto.

Ekstropin artinya mulut rahim atau 'daerah' yang bisa berubah menjadi kanker masih menghadap ke luar.

Saat berhubungan seks, mulut rahim akan mudah terbentur dengan alat kelamin pria yang pada akhirnya bisa menyebabkan kanker mulut rahim 15 atau 20 tahun mendatang.

"Inilah dampak nyata kalau kita menikah kurang dari 20 tahun. Risikonya masih sangat besar," katanya.

"Setelah usia 20, Allah menciptakan mulut rahimnya tertutup (intropion). InsyaAllah, kalau menikah sudah (umur) 20 tahun, daerah yang menjadi kanker itu sudah tertutup," Hasto melanjutkan.

 

Melahirkan Terlalu Muda, Anak Berisiko Stunting

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo Memberikan Kuliah Umum di STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung pada Kamis Malam, 12 September 2019.(Liputan6.com/Aditya Eka Prawira)

Bahaya dari melahirkan di usia yang terlalu muda juga bisa berimbas ke janin. Hasto mengatakan bahwa bayi yang ada di kandungan akan lahir dan tumbuh menjadi stunting.

Secara statistik, lanjut Hasto, perempuan yang menikah di umur kurang dari 20, berisiko besar melahirkan anak stunting dan kurang gizi. "Inilah risiko perkawinan terlalu muda," katanya.

Hasto mengingatkan bahwa usia ideal untuk menikah adalah 20 sampai 35. Perempuan hamil sehat, dan anak-anak yang dilahirkan pun menjadi sehat pula.

"Mas Iqbal, kalau nanti punya istri di atas umur 20 tahun, InsyaAllah menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah," ujarnya.

"Anaknya saya doakan tidak stunting, anak yang soleh dan soleha," Hasto menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya