15 Posko Kesehatan Beri Layanan Warga Riau yang Terdampak Kabut Asap

Siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Riau, sejumlah posko kesehatan tersebar untuk melayani warga terdampak kabut asap.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 17 Sep 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2019, 12:00 WIB
Kabut Asap
Pemerintah Provinsi Riau mendirikan "Posko Rumah Singgah Warga Terdampak Asap" yang tersebar di 14 titik lokasi di Kota Pekanbaru. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Pekanbaru Demi memberikan pelayanan kesehatan masyarakat yang terdampak kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla), pemerintah Provinsi Riau mendirikan posko kesehatan yang bernama "Posko Rumah Singgah Warga Terdampak Asap." Posko kesehatan ini tersebar di 14 titik lokasi di Kota Pekanbaru.

Ke-14 titik lokasi tersebut meliputi Rumah Jabatan Asisten 2, Rumah Jabatan Asisten 3, Aula Dinas Sosial Provinsi Riau, Aula Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Aula Bappenda Provinsi Riau, Aula Rumah Sakit Jiwa Tampan, dan Balai Rehabilitasi Sosial Anak Memerlukan Perlindungan Khusus (BRS-AMPK).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir menyampaikan, lokasi posko kesehatan untuk warga yang terpapar kabut asap juga berada di Rumah Jabatan Kepala Dinas Sosial, Aula Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Kantor Dinas PUPR, UPT. Industri Pangan, Olahan dan Kemasan Dinas Perindustrian Provinsi Riau, Mal Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru, UPT, Bapelkes Dinas Kesehatan Provinsi Riau, dan Pusat Informasi Karhutla Rumah Jabatan Kepala Bappeda.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau juga membuka pelayanan yang sama sehingga total Rumah Singgah di Provinsi Riau ada di 15 lokasi.

"Posko Rumah Singgah Kantor Dinas PUPR Provinsi Riau sendiri telah melayani 95 pasien yang terdampak kabut asap hingga hari ini, Senin (16/9/2019). Berdasarkan hasil pemeriksaan, sebanyak 13 pasien dinyatakan positif terkena Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Sementara itu, 1 pasien sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat," terang Yuliani sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (17/9/2019)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Layanan Konsultasi dan Cek Kesehatan

Kabut Asap
"Posko Rumah Singgah Warga Terdampak Asap" yang tersebar di 14 titik lokasi di Kota Pekanbaru beri layanan kesehatan warga. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Ketersediaan peralatan dan perlengkapan di posko kesehatan Rumah Singgah cukup lengkap. Peralatan seperti kasur lipat (velbed), tabung oksigen, regulator, tabung oksigen kecil, selang oksigen, alat pengukur tekanan darah, obat-obatan, makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita serta perlengkapan medis lainnya sudah tersedia.

Masing-masing posko kesehatan juga disiagakan satu mobil ambulance.

"Posko kesehatan ini buka setiap hari dari pukul 08.00 Wib sampai 22.00 Wib. Baru mulai dioperasikan sejak Minggu (15/9/2019) hingga akhir masa siaga darurat, yakni Kamis (31/10/2019)," lanjut Yuliani.

"Seluruh masyarakat bisa memeroleh pelayanan seperti konsultasi, cek kesehatan, cek tekanan darah, pemberian pernapasan menggunakan oksigen hingga fasilitas masker. Semua layanan itu bisa didapatkan secara gratis dengan penanganan tim medis dari Dinas Kesehatan Provinsi Riau."

Kehadiran Rumah Singgah sangat bermanfaat bagi masyarakat. Bukan hanya mengurangi dampak negatif dari asap karhutla, pelayanan tersebut sebagai tanda bahwa negara hadir di tengah masyarakat demi pelayanan yang terbaik.


Ajak Anak ke Posko Kesehatan

Kabut Asap
"Posko Rumah Singgah Warga Terdampak Asap" yang tersebar di 14 titik lokasi di Kota Pekanbaru beri layanan kesehatan warga. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Farida (34) warga Riau yang bertempat tinggal di sekitar Posko Rumah Singgah Kantor Dinas PUPR Provinsi Riau merasa terbantu dengan adanya posko kesehatan. Ibu yang sehari-hari mengurus rumah tangga mengurangi rasa kekhawatirannya atas kabut asap sejak dua bulan ini.

Ia mengaku dampak kabut asap mengganggu aktivitasnya, terutama di luar ruangan. Pernapasan dan penglihatan terganggu akibat asap. Kegiatan belajar mengajar anak juga telah ditunda sejak Selasa (11/9/2019) lalu.

"Aktivitas saya terganggu karena asap. Sudah seminggu sekolah libur. Makanya, saya ajak anak ke fasilitas kesehatan ini buat cek kesehatan," ujar Farida.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya