Ma'ruf Amin Sah Jadi Wakil Presiden, Intip Trik Tetap Produktif di Usia 60-an

Ma'ruf Amin resmi dilantik Wakil Presiden, simak cara tetap produktif di usia 60-an menurut dokter jantung.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 21 Okt 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2019, 10:00 WIB
Senyum Jokowi-Ma'ruf Usai Dilantik Jadi Presiden dan Wakil Presiden
Joko Widodo atau Jokowi (kanan) dan Ma'ruf Amin (kiri) memberi keterangan usai dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, Jakarta, Minggu (20/10/2019). Jokowi dan Ma'ruf Amin terlihat senyum semringah usai pelantikan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Ma'ruf Amin (76) kini sah menjadi Wakil Presiden RI periode 2019-2024. Ia pun menggantikan peran Jusuf Kalla (JK), yang sudah mendampingi Joko Widodo (Jokowi) selama lima tahun 2014-2019. Di usianya yang terbilang lanjut, Ma'ruf Amin yang harus siap menjalankan tugas kenegaraan.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Vito A Damay mengungkapkan, orang-orang pada usia 60-an tahun, seperti Ma'ruf Amin dan JK bisa tetap aktif bekerja dan produktif. Hal ini menjadi inspirasi masyarakat Indonesia bahwa usia lanjut bukan tidak mungkin untuk aktif.

"Kalau melihat pelantikan presiden dan wakil presiden kemarin, sebenarnya ada rasa kagum, bagaimana dua wakil presiden, Pak Ma'ruf Amin yang sekarang resmi menjabat dan Pak Jusuf Kalla sebenarnya tergolong senior dari segi usia. Bila orang-orang seusia beliau ini pada umumnya sudah memasuki atau mempersiapkan masa pensiun, mereka malah masih aktif bekerja," ungkap Vito kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Senin (21/10/2019).

"Tentunya, patut menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia bahwa usia senior tetap bisa produktif. Sebagian orang terkadang berpendapat di usia 50-an atau 60-an dirinya sudah tua dan tidak mampu lagi produktif."

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Saran Tetap Sehat dan Produktif

Golf (iStock)
Olahraga bisa jadi pilihan. (iStockphoto)

Agar tetap sehat dan produktif di usia 60-an seperti Ma'ruf Amin maupun pejabat lainnya, Vito memberikan saran menarik.

Pertama, olahraga. Ya, benar, olahraga juga ada caranya. Anda bisa bersepeda statis atau berenang 30 menit sehari. Ini cara yang aman untuk berolahraga bagi usia senior karena tidak banyak membebani tulang dan sendi yang menopang berat tubuh.

"Jadi, mengurangi risiko cedera. Senam juga bisa menjadi pilihan yang baik untuk melatih gerakan fungsional dan kelenturan. Angkat beban dengan supervisi sebanyak dua kali seminggu tetap dimasukkan agar melatih otot tetap kuat menopang dan mendukung aktivitas sehari-hari," lanjut Vito yang sehari-hari berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village, Karawaci.


Minum Suplemen dan Makan Buah

Buah kiwi (iStock)
Perbanyak makan buah dan sayur. (iStockphoto)

Kedua, minum suplemen. Kesibukan terkadang membuat asupan gizi tidak tercukupi sempurna. Suplemen kalsium baik untuk tulang.

"Selain zinc yang mendukung regenerasi atau pembaruan, ada juga vitamin B kompleks untuk kesehatan saraf. Terutama buat senior yang masih aktif melihat gadget, komputer dan rapat-rapat serta analisis data. Multivitamin akan membantu melengkapi kebutuhan tersebut bila diperlukan," Vito menerangkan.

Ketiga, makan buah dan sayuran. Buah bisa dimakan saat sarapan, makan siang, makan malam, dan waktu ngemil. Tambahan vitamin dan mineral juga memberikan asupan cairan dan serat serta antioksidan.

"Pilih aneka macam warna buah yang berbeda ketika sarapan, makan siang, makan malam, dan ngemil. Makan pagi atau malam, pilih buah yang padat atau banyak serat seperti pepaya, apel, pear," tambah Vito.

Kalau siang, pilih buah yang banyak airnya, misal melon dan semangka. Untuk ngemil bisa pilih pisang, apel, lengkeng, rambutan, dan jeruk."


Cek Kesehatan dan Lakukan Hobi

Jaga Pola Hidup Sehat, Mahasiswa Gelar Cek Darah di CFD
Mahasiswa mengambil contoh darah warga saat menggelar pengecekan di car free day (CFD), Jakarta,Minggu (13/1). Sejumlah mahasiswa dari universitas di Jakarta menggelar pengecekan darah bagi warga yang berolahraga saat CFD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Keempat, rutin periksa kesehatan (check up) setahun sekali. Pemeriksaan klinis mencakup wawancara medis dan pemeriksaan fisik oleh dokter.

Periksa tekanan darah tetap normal di bawah 140/90, kadar kolesterol LDL sebaiknya di bawah 100 mg/dL, dan gula darah tetap normal.

"Tentu "batasan normal" tekanan darah dan kolesterol akan beda bila seseorang sudah ada riwayat penyakit jantung. Pemeriksaan tambahan seperti EKG dan foto thorax menjadi bagian penting untuk deteksi dini penyakit jantung.

Kelima, melakukan hobi bersama komunitas atau rekreasi bersama keluarga. Cara ini membantu meredakan stres berlebihan akibat pekerjaan.

"Ya, agar siap menghadapi kembali rutinitas. Bergaul dengan yang muda bisa juga memberikan inspirasi, sedangkan berteman yang seumuran untuk berbagi nostalgia. Ini membantu memberikan mood positif," tutup Vito.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya