Inovasi Produksi Pangan, Salah Satu Upaya Tekan Stunting dan Kelaparan

Inovasi produksi pangan bisa jadi solusi menekan stunting dan kelaparan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 03 Nov 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2019, 17:00 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Untuk menekan stunting dan kelaparan, pemanfaatan lahan pertanian produktif menggunakan inovasi merupakan salah satu solusi. Meski angka stunting pada tahun 2019 turun menjadi 27,67 persen, upaya menurunkan stunting tetap gencar dilakukan. 

Angka stunting yang turun berdasarkan Prevalensi Data Stunting Tahun 2019 dari hasil riset studi status gizi balita di Indonesia. Jika dibandingkan data stunting Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, yang angkanya mencapai 30,8 persen, maka penurunan tersebut cukup signifikan.

Perwakilan FAO Indonesia, Stephen Rudgard menerangkan, Indonesia punya lahan pertanian produktif diperkirakan telah berkurang 600.000 hektar dalam lima tahun terakhir. Ini karena adanya pergeseran pemanfaatan lahan, termasuk urbanisasi dan persaingan penggunaan lahan untuk produksi tanaman pangan serta komoditas lainnya.

“FAO bekerja sama dengan pemerintah mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan efisiensi rantai makanan. Dari pertanian hingga proses akhir untuk dimakan serta mengurangi biaya transportasi dan pemrosesan dan limbah makanan," tambah Rudgard, sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Minggu (3/11/2019).

"Semua upaya ini akan membantu orang untuk menjalankan diet yang lebih baik (sehingga stunting dan kelaparan tertangani."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Efisiensi Produksi Pangan

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Organisasi Pangan Dunia (FAO) telah berkolaborasi dengan pemerintah untuk mendorong petani menerapkan pengetahuan dan sumber daya lokal. Hal ini demi mengadopsi teknologi dan praktik inovatif untuk meningkatkan efisiensi produksi pangan.

Misal, menjaga tanaman dengan lebih efisien untuk mengurangi kerugian. Pilihlah mekanisasi yang tepat untuk mengurangi tenaga kerja.

“Tindakan yang dibutuhkan ini memastikan diet sehat dan berkelanjutan," tambah Rudgard.

Di sisi lain, pergeseran demografis yang signifikan sedang terjadi di Indonesia. Data FAO mencatat, tenaga kerja pertanian menurun hampir 9 persen dalam lima tahun terakhir. Adanya migrasi desa ke kota, yang mana orang-orang muda berpindah.

Dampaknya, generasi petani semakin tua sehingga sektor pertanian menghadapi kesenjangan generasi.

FAO, IFAD, dan WFP berusaha membantu pemerintah dalam mengidentifikasi kebijakan dan institusi yang bisa menciptakan lingkungan mendukung. Caranya, menelaah sistem pangan, mulai produksi hingga pemrosesan dan ritel.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya