Usai Cangkok Penis, Pria Ini Bisa Ereksi dan Orgasme

Kecanggihan teknologi di dunia medis bisa membuat pria ini kembali rasakan ereksi dan orgasme pascacangkok penis.

oleh Melly Febrida diperbarui 11 Nov 2019, 23:59 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2019, 23:59 WIB
Penis
Ilustrasi penis (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria melakukan cangkok penis, skrotum, dan dinding perut bagian bawahnya. Berkat kecanggihan teknologi di dunia medis, pria yang merupakan anggota angkatan bersenjata Amerika Serikat itu sudah bisa merasakan orgasme kembali pascacangkok.

Pria yang dirahasiakan namanya ini tidak sengaja menginjak alat peledak improvisasi selama misi di Afghanistan pada 2010. Musibah itu merusak sebagian besar kakinya, alat kelaminnya, dan bagian perutnya.

"Saya ingat semuanya terasa berhenti dan saya hancur," kata pria tersebut MIT Technology Review seperti dikutip Medical Daily, Senin (11/11/2019).

Tak mau lama-lama meratapi kondisi tak menyenangkan itu, dia segera bangkit dan memilih melakukan operasi dengan prosedur yang rumit. Dokter mengatakan kasus penggantian total untuk penisn skrotum dan dinding perut bagian bawah merupakan hal pertama di dunia. 

Dia menerima transplantasi dari donor yang sudah meninggal. Operasi tersebut membutuhkan 11 ahli bedah yang berbeda untuk menyatukan ratusan pembuluh darah kecil. Setahun setelah operasi, organ yang berhubungan dengan saraf berfungsi.

"Dia mengalami ereksi yang hampir normal dan kemampuan untuk mencapai orgasme," kata para peneliti dalam laporan kasus yang diterbitkan dalam The New England Journal of Medicine.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Bisa Buang Air Kecil Tanpa Mengejan

Penyebab Sering Buang Air Kecil di Malam Hari
Buang Air Kecil (iStockphoto)

Selain itu, pria tersebut juga merasakan sensasi normal pada batang dan ujung penis yang ditransplantasikan dan dapat merasakan sensasi sentuhan.

"Pasien buang air kecil sambil berdiri, tanpa mengejan, frekuensi atau urgensi, dengan aliran urine yang dikeluarkan kuat."

Namun, dokter ternyata tidak memberikan segalanya kepada lelaki itu. Dokter memutuskan tidak mentransplantasikan testis donor karena masalah etika.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya