Liputan6.com, Jakarta Ketika ujung jari kuku telunjuk kiri-kanan didempetkan, biasanya ada celah di antara kutikula kuku (bagian dasar/alas kuku). Namun, ada kondisi kuku yang didempetkan tak menampakkan celah.Â
Kondisi tersebut dinamakan finger clubbing, yaitu kelainan bentuk kuku jari-jari tangan atau kaki akibat pembengkakan. Pembengkakan jaringan akan merusak penempatan normal kulit dan lempeng kuku. Akibatnya, pangkal kuku membesar.
Advertisement
Peneliti Catherine Shaffer menyampaikan, penyebab kuku jari membengkak karena gangguan pada sistem pernapasan dan saluran pencernaan. Namun, kondisi kuku jari membengkak juga bisa diwariskan.
Hal yang langka, finger clubbing karena acropachy, kelainan tiroid.
"Pada tahap lebih lanjut, finger clubbing melibatkan pertumbuhan jaringan ikat yang menyakitkan pada tulang panjang, seperti tibia atau tulang radial. Hal ini menimbulkan peradangan," jelas Catherine, dilansir dari News Medical Net, Kamis (28/11/2019).
"Peradangan yang terjadi ditandai demam dan nyeri sendi. Bisa juga karena sejumlah besar cairan di daerah sinovial sendi muncul. Seiring waktu, perubahan warna kulit kebiruan bisa terjadi."
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Tidak Terasa Sakit
Walaupun finger clubbing berupa peradangan, pasien sering tidak merasa nyeri. Pembesaran kuku jari tangan atau kaki terjadi perlahan-lahan. Ini mungkin tidak diperhatikan oleh orang yang bersangkutan.
"Dalam kondisi finger clubbing, lapisan sel di bawah kuku menjadi lunak. Kuku mungkin terlihat bergoyang. Lalu kuku jari akan membesar dan tampak meradang. Saat memposisikan jari ke bawah (melengkungkan jari), kuku terlihat bulat (karena bengkak)," Catherine melanjutkan.
Penyebab spesifik dari finger clubbing tidak diketahui secara pasti. Pada umumnya, finger clubbing muncul terkait kondisi paru-paru dan jantung yang mana kadar oksigen dalam darah berkurang.
Advertisement
Terkait Paru-paru Kronis
Kondisi finger clubbing juga berkaitan dengan cacat jantung bawaan, infeksi paru kronis yang disebabkan bakteri atau organisme jamur, bakteri atau jamur yang menginfeksi selaput atau katup jantung, serta penyakit yang terjadi dengan pembengkakan dan parut pada paru-paru.
"Tapi lebih dari tiga perempat pasien yang alami finger clubbing itu punya masalah paru-paru kronis. Gangguan kardiovaskular ikut berpengaruh (15 persen). Dan sepersepuluh persennya berhubungan gangguan jantung dan lambung yang berulang," Catherine menerangkan.
Finger clubbing juga bisa dikaitkan dengan sejumlah kondisi lain, misal penyakit hati, disentri, hipertiroidisme, dan beberapa kanker (kanker hati). Kondisi ini bisa menjadi indikator awal tumor atau kondisi serius lainnya.