Perimenopause Tak Memandang Usia, Ketahui Gejalanya Sekarang Juga

Perimenopause merupakan masa transisi yang dialami para wanita sebelum menopause. Perimenopause tidak mengenal usia tua ataupun muda.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Des 2019, 22:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2019, 22:00 WIB
Menopause atau perimenopause
Perimenopause, atau tahapan awal menopause ternyata sudah bisa dimulai sedini usia wanita 30 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Perimenopause adalah masa transisi yang biasanya dilewati oleh seseorang sebelum mencapai menopause. Biasanya perimenopause dapat berlangsung selama 4-10 tahun sebelum menopause terjadi.

Seperti yang dilansir dari Health, direktur medis di Center for Menopause, Gangguan Hormon dan Kesehatan Wanita di New York, Amerika Serikat, Michelle Warren, M.D., mengatakan bahwa masa perimenopause dapat bervariasi pada setiap individu. Penduduk di Amerika Serikat memasuki masa perimenopause pada rata-rata usia 47 tahun, tetapi dr. Warren menemukan pasiennya mulai memasuki masa perimenopause usia 30-an.

Gejala setiap orang dapat berbeda-beda. Hal ini yang membuat perimenopause sulit untuk dikenali. Namun, terdapat beberapa gejala yang umum terjadi saat seseorang memasuki perimenopause. Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, temui tenaga medis profesional dan minta perawatan untuk mengatasinya.

1. Siklus Menstruasi Tidak Konsisten

Dr. Warren mengatakan bahwa kadar estrogen yang tidak stabil dapat menyebabkan ketidakteraturan menstruasi. Wanita yang memasuki perimenopause akan melewatkan periode menstruasi mereka.

2. Pendarahan yang Hebat

Lapisan rahim tumbuh menjadi lebih tebal daripada yang terjadi selama siklus normalnya. Jika ini terjadi, dokter akan meresepkan hormon dosis rendah untuk membantu Anda mengatasi pendarahan tersebut.

Saksikan juga video menarik berikut:

3. Perubahan Suasana Hati

"Dalam pengalaman saya, gejala perimenopause yang paling umum adalah perubahan suasana hati yang mengerikan, seperti kemarahan dan lekas marah," kata dr. Warren. Ia menambahkan bahwa perubahan ini dapat terjadi tiba-tiba.

"Wanita yang memiliki riwayat depresi pascapersalinan mungkin memiliki risiko perubahan mood yang lebih tinggi selama perimenopause," lanjut dr. Warren.

4. Vagina Terasa Kering

Penurunan kadar hormon dapat menyebabkan jaringan vagina kehilangan elastisitas dan pelumasan alami yang dapat menyebabkan rasa sakit selama hubungan seksual. Pelumas dan pelembab vagina dapat membantu meringankan ketidaknyamanan tersebut.

5. Hot Flashes

Gejala menopause dan perimenopause yang paling umum adalah hot flashes. Hot flashes adalah kondisi di mana wajah serta leher terasa panas, merah, dan berkeringat. Beberapa wanita juga mengalami detak jantung yang cepat dan juga kedinginan. Hal ini seperti yang dilansir dari WebMD.

 

 

Penulis: Salsabila Fauziah Rahman

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya