Studi di Italia Nyatakan Teratur Makan Cabai Bisa Pangkas Risiko Kematian

Sebuah studi di Italia menemukan bahwa mengonsumsi cabai bisa memangkas risiko kematian

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Des 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Des 2019, 06:00 WIB
Cabai Kering
Ilustrasi Foto Cabai Kering (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Para pecinta makanan pedas tampaknya boleh bergembira. Sebuah studi terbaru menemukan bahwa orang yang secara teratur mengonsumsi cabai, dinyatakan memiliki risiko kematian yang lebih rendah daripada mereka yang menghindarinya.

Dalam sebuah penelitian di Italia, para peneliti mencari tahu apakah cabai, terkait dengan risiko kematian yang lebih rendah pada mereka yang mengonsumsinya dengan teratur.

Studi ini dipimpin para ilmuwan dari Department of Epidemiology and Prevention of I.R.C.C.S. Neuromed di Pozzilli. Italia sendiri dipilih karena cabai, merupakan salah satu bahan umum dalam masakan khas negara itu serta banyak digunakan dalam diet Mediterania.

Dilansir dari AsiaOne pada Kamis (19/12/2019), tim menganalisis lebih dari 22 ribu orang dewasa. Asupan cabai dilihat dengan kuesioner. Para peserta ini diteliti hingga sekitar delapan tahun.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Memberikan Efek Perlindungan

Cabai Kering
Ilustrasi Foto Cabai Kering (iStockphoto)

Hasil studi menunjukkan, peserta yang mengonsumsi cabai empat kali seminggu atau lebih, memiliki risiko 40 persen lebih rendah meninggal karena serangan jantung dibanding mereka yang tidak pernah, atau jarang memakannya. Selain itu, risiko terkena stroke terpangkas hingga 50 persen.

Penulis utama Marialaura Bonaccio mengatakan, perlindungan dari risiko kematian tergantung dari diet yang diikuti setiap orang.

"Dengan kata lain, seseorang dapat mengikuti Diet Mediterania yang sehat, orang lain bisa makan lebih sedikit untuk sehat, tetapi bagi mereka semua, cabai memiliki efek perlindungan," kata Bonaccio.

Walaupun begitu, studi ini dianggap tetap memiliki kelemahan. Dikutip dari Express, Ian Johnson, peneliti nutrisi dari Quadram Institute Bioscience di Norwich, Inggris mengatakan bahwa tidak ada mekanisme untuk efek perlindungan yang diidentifikasi.

Johnson menambahkan, para ilmuwan juga tidak menemukan makan cabai memberikan manfaat kesehatan tambahan.

Studi yang dimuat di Journal of the American College of Cardiology ini merupakan yang pertama di populasi Eropa dan Mediterania. Beberapa penelitian terkait cabai dapat menurunkan risiko kematian, sebelumnya telah dilakukan pada populasi Tiongkok dan Amerika.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya