Perusahaan Punya Konselor Laktasi, Ibu Pekerja Bakal Jarang Absen

Perusahaan sebenarnya memiliki banyak keuntungan bila menyediakan konselor laktasi

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 22 Des 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 22 Des 2019, 07:00 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Kehadiran konselor laktasi bisa meningkatkan peluang ibu pekerja sukses ASI eksklusif. Sayangnya, tidak banyak perusahaan yang memiliki konselor laktasi. Padahal, perusahaan sebenarnya memiliki banyak keuntungan bila memiliki konselor laktasi seperti disampaikan peneliti Ray Wagiu Basrowi.

"Soal konselor laktasi ya di sini (Indonesia) belum ada aturan pemerintah mewajibkannya. Padahal, laktasi bisa dijadikan sebagai investasi," terang Ray saat konferensi pers di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2019).

Dari penelitiannya, terdapat 98 persen pabrik di Indonesia tidak memiliki konselor laktasi siaga. Kemudian hanya 2 dari 10 pekerja yang mampu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.

Konselor laktasi termasuk salah satu penerapan model promosi laktasi. Ibu pekerja akan diberikan edukasi seputar menyusui.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Ibu Pekerja Jarang Absen

Menaker Ingatkan Perusahaan Sedia Ruang Laktasi Bagi Ibu Menyusui
Menaker Ingatkan perusahaan swasta, BUMN serta instasi pemerintah untuk menyediakan ruang laktasi di gedung perkantoran.

Adanya konselor laktasi membantu meningkatkan produktivitas ibu pekerja. Apalagi didukung ruang laktasi yang memadai di tempat kerja.

"Ini meningkatkan keberhasilan ASI eksklusif. Ibu pekerja jadi tetap bisa bekerja, tanpa takut atau cemas tidak bisa memberikan ASI kepada anaknya," tambah Ray yang juga pendiri dan ketua dari Health Collaborative Center.

Jika ada konselor laktasi, Ray menilai, dalam lima tahun ke depan akan terasa sangat bermanfaat. Prevalensinya 51 persen produktivitas ibu pekerja makin baik.

"Dan sebanyak 91 persen ibu pekerja jarang absen. Konselor laktasi terbukti efektif di tempat kerja," Ray melanjutkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya