Ini yang Terjadi Jika Seseorang Telat Makan

Beberapa ahli menggunakan istilah “hangry” untuk membicarakan apa yang terjadi ketika seseorang tidak makan, dan mengapa sebagaian besar ahli gizi umumnya menyarankan untuk tidak melewatkannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jan 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2020, 20:00 WIB
Ilustrasi lapar karena telat makan.
Ilustrasi lapar karena telat makan. / Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta - Seringkali orang melewatkan jam makan. Bagi kebanyakan orang, melewatkan makan memiliki efek yang signifikan pada otak dan tubuh.

Ketika tidak makan secara teratur, para peneliti mengumpulkan bukti tentang efek jangka panjang terhadap berat badan dan kondisi kesehatan seperti penyakit jantung dan diabetes.

Dalam jangka pendek, beberapa ahli menggunakan istilah “hangry” untuk membicarakan apa yang terjadi ketika seseorang tidak makan, dan mengapa sebagaian besar ahli gizi umumnya menyarankan untuk tidak melewatkannya.

Hal pertama yang mungkin dialami jika seseorang telat makan adalah menurunnya kadar gula dan energi dalam darah. Makanan adalah bahan bakar, dan ketika seseorang menjalani hari tanpa makan, orang tersebut akan kehabisan daya.

Asisten profesor di depertemen nutrisi di Simmons Collage dan profesor di Harvard Extension School yang dikutip dalam laman Self menjelaskan bahwa bahan bakar utama untuk otak adalah glukosa yang didapat dari makanan, terutama yang kaya akan kandungan karbohidrat. 

Simak Video Menarik Berikut:

Sulit berkonsesntrasi

Ilutrasi sulit berkonsentrasi karena telat makan
Ilutrasi sulit berkonsentrasi karena telat makan (iStock)

Jika seseorang tidak makan yang cukup dalam satu hari, sistem tubuh tidak akan langsung rusak, tetapi tubuh akan bereaksi terhadap kurangnya bahan bakar dalam tubuh.

"Makan secara teratur sepanjang hari dapat mencegah penurunan energi dan membuat Anda tetap waspada dan fokus," kata Brigitte Zeitlin, MPH, RD, CDN, pendiri BZ Nutrition di New York. 

Ketika melewatkan makan, tubuh akan mulai kehabisan pasokan glukosa. Kandungan gula darah yang rendah dapat membakar energi, dan membuat seseorang merasa lamban dan lemah.

“Ini juga dapat membuat Anda sulit berkonsentrasi karena otak Anda tidak memiliki bahan bakar yang diperlukan untuk berpikir jernih,” kata Zeitlin.

Tubuh akan mulai mengirim sinyal yang memberi tahu bahwa saatnya untuk makan. Hormon seperti ghrelin, yang merangsang nafsu makan, dan leptin, yang menekan nafsu makan, akan berubah untuk menunjukkan rasa lapar. Ketika makan tidak teratur, hal itu akan berdampak yang tidak bagus pada produktivitas di lingkungannya.

Lauren Harris-Pincus, MS, RDN, pemilik Nutrition Starring You, mengatakan , "Melewatkan makan tidak hanya memengaruhi nutrisi yang Anda konsumsi, tetapi juga kemampuan Anda untuk berolahraga dan menjalani hidup yang sehat,"

jika tidak mengisi bahan bakar setelah berolahraga, tubuh tidak dapat mengembalikan kadar glikogen (yang membutuhkan karbohidrat), dan memperbaiki otot-otot tubuh (yang membutuhkan protein).

 

Penulis: Lorenza Ferary

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya