Kemenkes: Penularan Virus Corona Diduga karena Bermutasi Lebih Cepat

Virus corona bermutasi lebih cepat dan skalanya mirip dengan virus-virus yang sempat menghebohkan dunia

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Feb 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2020, 14:00 WIB
Rumah Sakit Huoshenshan
Pekerja China bekerja di lokasi pembangunan Rumah Sakit Huoshenshan (Gunung Dewa Api) di Wuhan, provinsi Hubei, Minggu (2/2/2020). Rumah sakit ini adalah salah satu dari dua fasilitas khusus yang dibangun untuk membantu mengatasi wabah Virus Corona tersebut. (Photo by STR / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Terkait penularan virus corona atau yang dikenal 2019-nCoV masih menjadi bahan perbincangan. Seperti halnya ada yang menyebut bahwa kontak dengan orang terdekat (close contact) memudahkan penularan virus tersebut. Benarkah?

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Anung Sugihantono, mekanisme penularan virus corona antar manusia melalui kontak dekat masih banyak versinya.

"Versinya itu ya dari droplet (percikan) saat kita bersin atau batuk. Selanjutnya, penularan lewat udara (airborne). Bisa juga dari jaringan mukosa tubuh," kata Anung saat konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (3/2/2020).

"Kalau misalnya kita jabat tangan dengan orang lain, tapi sebelumnya habis mengucek mata dan pegang makanan, virus bisa menular."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ganasnya Virus Corona

Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020.
Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020. (Source: AP)

Salah satu penyebab terbesar penularan virus corona antar manusia karena perubahan sifat virus. Virus dinilai terlalu ganas tatkala masuk ke tubuh manusia.

"Jadi, virusnya menjadi ganas pas masuk ke manusia. Diduga bermutasi lebih cepat. Ini baru dugaan lho ya. Diduga juga mutasi cepatnya ini mirip H2N1 (flu babi)," Anung menegaskan.

Sebagaimana disampaikan Menteri Kementerian Kesehatan RI Terawan Agus Putranto, langkah strategis penanganan virus corona dengan tetap menjaga kesehatan masyarakat.

"Bapak Menkes kan sering bilang, kita harus tetap menjaga kebugaran. Karena pada dasarnya, sekali lagi, virus ini self limiting disease. Artinya, semua bisa kembali (sehat) apabila daya tahan tubuh kita baik," Anung melanjutkan.

"Kalau saya kasih ilustrasi, misalnya, di ruangan ini andaikan punya kemampuan bisa melihat, ruangan banyak bakteri. Ada juga virus yang bisa menempel dan masuk ke tubuh. Tapi alhamdulillah, teman-teman tetap sehat (karena kekebalan tubuhnya kuat)."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya