Cara Cegah Terjangkit Virus Corona, Ini Pesan Dokter Paru

Dokter spesialis paru RS Universitas Indonesia memberikan tips khusus untuk menghindari paparan virus corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2020, 13:00 WIB
Kenakan Masker Pelindung di Bandara Soetta
Calon penumpang pesawat menggunakan masker pelindung saat berada di Pintu Kedatangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (31/1/2020). Hal itu dilakukan sebagai antisipasi penularan dan penyebaran virus corona (2019-nCov). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Persebaran virus corona semakin meluas. Bukan hanya di Kota Wuhan, China, virus corona telah menyebar ke negara-negara lain di dunia.

Guna mencegah terjangkit virus corona, dokter spesialis paru RS Universitas Indonesia, Raden Rara Diah Handayani memberikan tips khusus.

Pertama, masyarakat diminta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir mimimal selama 20 detik. Kedua, hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci. 

Ketiga, penuhi kebutuhan nutrisi dengan pola makan seimbang, istrahat cukup dan berhenti merokok bagi perokok. Keempat, hindari kontak dekat dengan orang yang menderita demam dan batuk. Kelima, jangan makan makanan mentah terutama berbahan dasar hewan. 

“Jangan lupa, perhatikan etiket saat batuk dan bersin. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat bersin atau batuk,” jelas Diah di RS UI, Depok, Jawa Barat, Selasa (4/2).

Masih bagian dari etiket batuk, jika tidak memiliki tisu, Diah menyarankan agar menggunakan lengan baju bagian sisi dalam untuk menutup hidung dan mulut saat bersin atau batuk. Diah pun berpesan agar tidak menggunakan tangan untuk menutup mulut dan hidung.

Selain itu, Diah mengimbau agar masyarakat tidak meludah atau membuang dahak sembarangan. Segera buang tisu yang telah dipakai ke tempah sampah. 

 

 

Gejala Virus Corona

dr Raden Rara Diah Handayani
dr Raden Rara Diah Handayani, spesialis paru dari RS Universitas Indonesia

Dokter spesialis paru dari RSUI itu menjelaskan, virus corona menyerang sistem pernapasan manusia dan memiliki gejala yang sama dengan infeksi pernapasan lainnya. Bedanya dengan virus lain, virus corona memiliki virulensi atau kemampuan tinggi untuk menyebabkan penyakit fatal.

Gejala umum dari pasien yang terjangkit virus corona yakni demam dengan suhu 38 derajat Celsius atau lebih, batuk, pilek, nyeri tenggorokan hingga gejala infeksi saluran napas bawah yang berat. 

“Proses penyebaran virus ini melalui udara yang terinhalasi atau terhirup lewat hidung dan mulut sehingga masuk dalam saluran pernapasan atas, lalu ke tenggorokan hingga paru-paru. Masa inkubasi virus ini 2 sampai 14 hari. Itulah mengapa kita mewaspadai periode dua minggu ini,” tutur Diah. 

Virus Corona Lumpuh di Suhu 56 Derajat Celsius

Spesialis mikrobiologi RS UI, Fera Ibrahim mengatakan virus corona dapat mengalami kelumpuhan di tengah suhu 56 derajat Celsius saat berada di luar sel inang atau ketika berada di ruang terbuka. 

“Jadi coronavirus itu sensitif terhadap suhu panas,” ujarnya. 

Menurut Fera, virus corona merupakan mikroorganisme parasit yang tidak dapat berproduksi di luar sel inang. Virus tersebut baru bisa bereplikasi memperbanyak diri kalau sudah masuk ke dalam sel hidup (inang). 

“Virus dapat dilumpuhkan salah satunya melalui pemanasan pada suhu sekitar 56 derajat Celsius selama 30 menit,” jelas dia.

“Virus tersebut juga dapat dilumpuhkan dengan alkohol pada kadar tertentu dan cairan disinfektan yang mengandung chlorine, hydrogen peroxide dan pelarut lipid,” sambungnya. 

(Titin Supriatin/Merdeka.com)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya