Ajak Orang Tak Minum Air Putih, Influencer Kesehatan Dikritik Pakar

Seorang influencer kesehatan asal Austria mengajak para pengikutnya untuk tidak minum air. Tentu saja, ini mendapatkan kritik dari para pakar kesehatan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Feb 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2020, 16:00 WIB
Sebenarnya, Berapa Banyak Air yang Harus Diminum Setiap Hari?
Ilustrasi Minum Air (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Sophia Prana memutuskan untuk tidak minum air mineral seperti orang kebanyakan. Dia lebih memilih cairan yang terkandung dalam buah dan sayuran.

"Saya tidak minum air dari keran atau air botol," kata wanita Austria yang tinggal di Thailand itu seperti dikutip dari Insider pada Kamis (13/2/2020).

Influencer kesehatan ini mengatakan, cara ini dilakukannya karena ia menginginkan kelembapan tubuhnya mencapai tingkat sel. Sehingga, wanita 35 tahun ini hanya minum "air yang hidup" atau cairan yang berada dalam makanan kaya air seperti mentimun, semangka, dan stroberi.

Prana percaya bahwa air mineral yang ada saat ini dipenuhi dengan racun dan bahan kimia.

"Saya hanya tidak melihat kegunaan dari minum air dalam botol plastik, di saat saya memiliki semua buah-buahan yang indah ini," kata Prana yang memiliki sekitar 16 ribu pengikut di Instagram itu.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Kritik Para Pakar Kesehatan

Kebiasaan yang Perlu Dihindari Saat Sahur
Ilustrasi Minum Air / Sumber: iStockphoto

Namun gaya hidup semacam ini mendapatkan kritik dan peringatan dari pakar kesehatan. Dietisien Nichola Ludlam-Raine mengatakan bahwa diet ini sangat konyol.

"Memberitahu orang untuk tidak minum air sangat tidak bertanggung jawab dan dapat menyebabkan dehidrasi yang bisa memicu sakit kepala, menyebabkan sembelit, nyeri otot, lesu, dan bahkan masalah ginjal," kata Ludlam-Raine.

Ludlam-Raine merekomendasikan seseorang untuk mengonsumsi setidaknya delapan gelas air per hari.

Sementara itu, ahli gizi Rhiannon Lambert mengatakan bahwa tubuh kita sebagian besar terdiri dari air sehinga, setiap fungsi di dalamnya tergantung pada cairan agar bisa bekerja dengan baik.

"Ketika kita memiliki cukup air, kita menjadi lebih efisien dalam mengeluarkannya juga, melalui keringat dan buang air kecil. Ini penting untuk memberantas racun dari tubuh dan mencegah kita menjadi tidak sehat," kata Lambert.

Prana membantah bahwa dirinya merekomendasikan seseorang untuk tidak minum. Namun, ia mengatakan bahwa apa yang disarankannya adalah mengisi cairan tubuh bukan dengan air namun dengan cairan yang terkandung dalam buah dan sayuran.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya