Pelukan di Musim Hujan Lebih Hangat dari Secangkir Teh

Bukan lagi secangkir teh hangat, pelukan dapat menjadi solusi untuk menghangatkan tubuh dikala hujan menghadang.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2020, 22:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2020, 22:00 WIB
Pelukan
(Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Intensitas curah hujan yang tidak menentu seringkali membuat aktivitas seseorang terhambat. Selain tidak dapat keluar rumah, suhu udara yang dingin terkadang memaksa seseorang untuk tetap tinggal di rumah.

Bukan lagi secangkir teh hangat, pelukan dapat menjadi solusi untuk menghangatkan tubuh di kala hujan menghadang. Untuk diketahui, pelukan dapat melepaskan hormon oksitosin, yaitu hormon cinta di otak yang dapat meningkatkan daya tarik seksual antara kedua pasangan.

Dilansir dari Live Science, hormon ini dikeluarkan oleh lobus posterior pada kelenjar hiposisis, yang dapat menyembuhkan depresi, memicu emosi positif, dan membuat orang lebih berempati.

Ketika hormon bekerja, dan pelukan berlangsung, mereka dapat melanjutkannya lebih dalam lagi untuk melakukan ciuman dan seks.

Simak Video Menarik Berikut:

Pelukan

Hubungan Intim/Seks
ilustrasi/copyright unsplash.com/Toa Heftiba

Ketika dingin mempengaruhi tubuh, orang mungkin mengalami kesulitan berpikir jernih, berbicara dengan benar, atau bergerak dengan baik, dan mereka mungkin tidak menyadari apa yang terjadi.

Melalui pelukan, kehangatan dan gairah akan muncul. Ketika kulit bersentuhan dengan kulit (skin to skin) melalui pelukan, suhu dalam tubuh akan kembali pada angka yang normal. 

Kedua pasangan berpelukan, baik dengan cuddle (pelukan sendok), atau berhadapan, mereka juga dapat hanya sekadar berpelukan dengan menggunakan selimut dan kaos kaki selagi menikmati hujan yang turun melalui jendela, atau berbicara hal-hal ringan, untuk mengeratkan kembali hubungan satu sama lain.

 

Penulis: Lorenza Ferary

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya