Cara Cari Tahu Kualitas Sperma yang Sehat

Ada beberapa parameter dalam ilmu spermatologi guna menentukan kualitas sperma.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Feb 2020, 23:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2020, 23:00 WIB
20151102-Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki
Ilustrasi Sperma atau Sel Reproduksi Laki-laki. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ada beberapa parameter dalam ilmu spermatologi guna menentukan kualitas sperma, diantaranya volume, konsentrasi, dan motilasi atau gerakannya dalam cairan. Bentuk atau morfologinya juga penting untuk menentukan kualitas sperma. Hal itu diungkap oleh Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Denpasar dr Oka Negara.

Kualitas normal atau tidaknya sperma bisa diketahui dengan melakukan analisis sperma menggunakan sampel semen atau cairan mani.

Air mani dengan jumlah sekitar 1,5-5,5 mm normalnya memiliki setidaknya 2 juta sel sperma. Selain mengandung sperma, air mani juga mangandung fruktosa, buffer, zat pembeku, pelumas, dan juga enzim.

Analisis sperma bisa dilihat lewat analisis Makroskopis, analisis Mikroskopis, dan Motilitas. Analisis makroskopis meliputi pemeriksaan volume, bau, warna, likuifaksi, dan viskositas.

Nilai rujukannya adalah volume air mani sama dengan atau di atas 2,0 ml. Cairan sperma yang keluar biasanya dengan konsistensi yang lebih kental atau sama dengan/di atas 2 cm.

"Salah satu penyebab sperma yang tidak normal adalah cairan sperma yang menggumpal dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencair atau liquefaction lebih dari 60 menit," ujar Oka.

 

 

Pergerakan Sperma

Sementara itu analisis sperma Mikroskopis meliputi penilaian konsentrasi dan jumlah sperma. Nilai rujukan konsentrasi sama dengan atau di atas 20, dinyatakan dalam satuan 106/mL. Sementara jumlah, sama dengan atau di atas 40, dinyatakan dalam satuan 106/ejakulat.

Analisis lainnya adalah menilai gerakan atau motilitas sperma. Sperma bergerak cepat dan maju lurus, normalnya adalah di atas atau sama dengan 50 persen.

"Semuanya akan menentukan fertilitasnya atau kemampuan spermatozoa untuk menghamili," jelas dr Oka Negara yang juga pengurus PKBI Bali.

(Novi Nadya/Fimela.com)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya