Muncul Banyak Hoaks, Pastikan Sumber Berita Terkait Virus Corona yang Diakses Valid

Semua HOAX tersebut sudah menyebar luas melalui media sosial termasuk Facebook, Twitter, Youtube, dan TikTok.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 04 Mar 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi koran. (dok. pexels.com/Kaboompics)

Liputan6.com, Jakarta Akhir-akhir ini, kabar tentang wabah Virus Corona atau COVID-19 semakin mengarah ke hal-hal yang tidak masuk akal.

Entah saran memakai masker dari tisu basah karena persediaan masker selalu habis, coronavirus adalah virus buatan di laboratorium, minyak ini-itu yang bisa menyembuhkan dan mencegah coronavirus, dan lain-lain.

Semua HOAX tersebut sudah menyebar luas melalui media sosial termasuk Facebook, Twitter, Youtube, dan TikTok.

Facebook telah mengambil langkah mengecek fakta postingan-postingan yang sudah jelas salah dan mengurangi peringkatnya sehingga unggahan tersebut kurang dilihat/tertutupi postingan lainnya.

Sedangkan Twitter, YouTube dan TikTok juga sudah mengambil langkah untuk membatasi atau menandai informasi yang salah. Namun sudah jelas akan sulit menghentikan semuanya, terutama karena beberapa grup media sosial diprivat sehingga sulit ditemukan.

Masyarakat diimbau agar lebih bijak dalam menyerap informasi apapun yang menyebar lewat media sosial. Maka dari itu, Harvard mendaftar sumber-sumber terpercaya yang bisa diakses melalui internet.

Sumber Terpercaya

Saat postingan media sosial sulit untuk dipercaya, tentunya Anda bisa memastikannya melalui sumber berita terpercaya. Di Indonesia, sumber berita yang valid bisa dicek di laman Dewan Pers. Sementara, sumber berita luar negeri, khususnya pemberitaan soal Virus Corona bisa dicek di laman berikut ini, dilansir dari Harvard.Edu:

1. World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah menyediakan informasi terupdate dan fakta dari mitos terkait COVID-19

2. Food and Drug Administration (FDA) dari Amerika

 

NHS

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

3. National Health Service dari Inggris

4. Medline Plus, dari perpustakaan obat-obatan nasional dari Amerika

5. The New York Times, The Washington Post, dan The Boston Globe's STAT News yang ahli dalam laporan kesehatan.

Mencari melalui media sosial memang paling mudah, tapi jika Anda memiliki gejala infeksi, seperti demam, batuk atau sesak napas, segera hubungi dokter.

Intinya, memahami wabah penyakit menular baru yang belum diketahui banyak. Lakukan crosscek fakta yang menyebar melaui media sosial pemicu ketakutan dalam masyarakat. Mengatasi masalah seputar COVID-19 membutuhkan informasi yang dapat diakses, andal, dan sering diperbaharui. Dan langkah terbaik yang bisa kita lakukan adalah mencari tahu dari para ahli yang memiliki misi melindungi kesehatan masyarakat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya