Jumlah Pasien Positif Corona Sudah 69, Indonesia Perlu Lockdown?

Lockdown dilakukan guna membatasi penyebaran Virus Corona COVID-19 di negara tersebut

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 14 Mar 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah pasien positif Corona di Indonesia bertambah lagi sebanyak 35 kasus per Jumat, 13 Maret 2020. Yang sebelumnya 34 kasus, total orang dengan COVID-19 di Indonesia menjadi 69.

Meski jumlah yang positif terpapar Corona terus bertambah, di sisi lain sudah ada lima pasien yang dinyatakan sembuh dari Corona. Mereka dinyatakan sembuh setelah dilakukan uji laboratorium sebanyak dua kali, dan hasilnya selalu negatif.

Akan tetapi dari masyarakat Indonesia sendiri, tidak sedikit yang menginginkan agar Presiden Joko Widodo atau Jokowi secepat mungkin mengeluarkan perintah agar dilakukan lockdown, seperti di Italia.

Guna membatasi penyebaran wabah Virus Corona atau COVID-19, negara Italia memutuskan untuk menerapkan kebijakan lockdown atau mengisolasi negara secara keseluruhan.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini

Indonesia Harus Lockdown karena Corona?

Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Menanggapi hal tersebut, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio, berpendapat bahwa lockdown secara keseluruhan belum dirasa perlu.

Menurut Amin, jumlah pasien positif Corona di Indonesia memang sudah menyentuh angka 69. Namun, kata Amin, kasus tersebut masih terbatas di satu daerah saja.

"Kalau lockdown total saya rasa belum. Paling hanya daerah yang terkena saja yang di-lockdown," kata Amin saat dihubungi Health Liputan6.com pada Sabtu pagi, 14 Maret 2020.

 

Definisi Lockdown

Heboh Virus Corona, Harga Masker Melonjak Tajam
Pedagang menunjukkan masker jenis N-95 (kiri) dan biasa di toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta, Selasa (4/2/2020). Isu merebaknya wabah virus corona di Indonesia membuat penjualan masker di Pasar Pramuka meningkat pesat meski dalam sepekan harga melonjak tajam. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Adapun definisi lockdown agar tak terkesan 'menakutkan' menurut Amin, orang-orang hanya perlu membatasi diri untuk melakukan kegiatan di luar rumah.

"Batasi diri untuk melakukan pertemuan besar," kata Amin.

"Lockdown artinya tidak ada aktivitas di keluar rumah. Mengisolasi di rumah sendiri," dia menambahkan.

Amin menekankan untuk saat ini Indonesia belum perlu melakukan lockdown total seperti di Wuhan waktu itu. Akses masuk dan keluar dari kota tidak boleh, orang-orang pun tidak boleh keluar rumah sama sekali, bahkan sekolah sampai diliburkan semuanya.

"Kalau sekarang, hanya perlu menahan diri untuk tidak keluar dulu jika dirasa tidak perlu. Jika memang mendesak, jangan lupa perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya