Selain Wisma Atlet, RS Pertamina Jaya Siap Rawat Pasien COVID-19

Selain Wisma Atlet, RS Pertamina Jaya juga akan merawat pasien Corona COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 25 Mar 2020, 12:01 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2020, 12:01 WIB
BUMN
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga bicara soal siapa saja pasien yang dirawat di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet dan RS Pertamina Jaya di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (24/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Selain RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Kementerian Badan Usaha Milik Negara juga menyiapkan RS Pertamina Jaya untuk merawat pasien Corona. Rumah sakit yang berlokasi di Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini akan menjadi rumah sakit khusus COVID-19.

"Sejauh ini, Kementerian BUMN telah menyiapkan dua fasilitas kesehatan khusus pasien COVID-19, yaitu di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet dan RS Pertamina Jaya," ujar Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga dalam keterangan pers secara Live di Graha BNPB, Jakarta, ditulis Rabu (25/3/2020).

"Nanti begini metodenya, orang-orang yang dinyatakan positif, tetapi masih sehat atau tidak menunjukkan gejala penyakit, maka mereka bisa isolasi di rumah. Namun, yang agak parah, tetapi bisa dikondisikan masuk RS Darurat COVID-9 Wisma Atlet."

Selanjutnya, pasien yang mengalami gejala sangat parah akan masuk ke RS Pertamina Jaya. Dalam hal ini, pasien dengan kriteria yang menunjukkan tanda-tanda gejala akut dan butuh perawatan intensif rumah sakit.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bersifat Fleksibel

BUMN
Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga bicara soal siapa saja pasien yang dirawat di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet dan RS Pertamina Jaya di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (24/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Langkah penanganan pasien COVID-19 di RS Darurat COVID-19 dan RS Pertamina Jaya perlu dilakukan. Ini karena tenaga medis dan fasilitas laboratorium masih terbatas apabila jumlah pasien mencapai 8.000 orang. Sebuah angka tertinggi yang diprediksi sejumlah penelitian.

Walau begitu, skenario bersifat fleksibel atau mengikuti kondisi tempat tinggal pasien. Artinya, jika pasien tinggal di tempat yang kurang memadai untuk menjalani karantina mandiri (self-quarantine), maka ia dapat dirawat di rumah sakit meski tidak mengalami gejala penyakit.

"Ya, kita fleksibel, tentu boleh kalau demikian kondisinya," terang Arya.

Fasilitas yang disiapkan di RS Pertamina Jaya meliputi ruang isolasi, Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan Intensive Care Unit (ICU).

Ruang tekanan udara negatif dan terpisah dari pasien lain untuk pengendalian penyebaran penyakit atau infeksi ikut disiapkan. Ruangan isolasi menggunakan tekanan udara negatif untuk mencegah penyakit.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya