Liputan6.com, Bandung Pusat Informasi COVID-19 (Pusicov-19) Kota Bandung merilis fitur baru pada laman website covid19.bandung.go.id, yaitu peta sebaran COVID-19 di Kota Bandung dan cek mandiri untuk warga. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan warga akan sebaran penyakit baru ini.
Diakui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung Anton Sunarwibowo, kedua fitur itu sebetulnya sudah lama ada di website tersebut, khususnya fitur peta sebaran. Namun ucap Anton, selama ini hanya dapat dilihat untuk internal Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
Advertisement
Baca Juga
“Sudah disiapkan beberapa minggu yang lalu. Namun, untuk pertimbangan kondisi agar tetap kondusif, masih dipakai unuk pimpinan. Seiring berjalannya waktu, partisipasi masyarkat menjadi semakin penting. Jadi, gerakan berdiam di rumah harus mulai dipahami dan disadari bukan hanya oleh pihak Pemkot. Mudah-mudahan warga mulai sadar untuk ikut mengurangi penyebaran Covid-19 dengan berdiam diri di rumah,” ujar Anton dalam siaran pers ditulis Bandung, Senin, 29 Maret 2020.
Advertisement
Nantinya jelas Anton, data tersebut dirilis bertahap kepada publik agar tidak terjadi kepanikan. Kini, setelah kesadaran publik relatif meningkat, Pusicov membuka data sebaran dalam bentuk peta untuk meningkatkan kewaspadaan warga akan penyakit ini.
Pada peta tersebut, pengunjung situs dapat melihat data Orang dalam Pemantauan (ODP), Pasien dalam Pengawasan (PDP), dan pasien positif di tiap kecamatan. Ada tiga indikator warna yang diperlihatkan, yaitu biru, kuning, dan merah.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Arti biru, kuning, merah
Indikator biru menunjukkan hanya ada ODP di wilayah tersebut. Sedangkan kuning berarti sudah ada ODP dan PDP. Sementara itu, indikator merah artinya terdapat pasien positif Covid-19, PDP, dan ODP.
Dilihat dari sebaran titiknya, tampak seluruh kecamatan setidaknya sudah terdapat ODP. Data per 28 Maret 2020, ada 7 titik biru, 13 titik kuning, dan 10 titik merah.
“Seluruh kecamatan sudah ada ODP, karena Kota Bandung ini mobilisasi penduduknya cukup tinggi, belum lagi ada yang mudik dari luar kota. Maka dari itu kita selalu mengimbau warga agar jangan bepergian kemana-mana. Karena di fitur ini kami tidak meminta data pribadi, jadi warga yang terdeteksi oleh aplikasi berpotensi terpapar virus, mohon segera menghubungi 119 untuk melapor atau berkonsultasi,” kata Anton.
Selain peta sebaran, Pusicov juga menyediakan fitur untuk melakukan pemeriksaan mandiri. Di sana, warga bisa mengecek potensi kemungkinan terpapar virus corona.
Sampai saat ini, lebih dari 7.400 responden yang telah melakukan cek mandiri. Anton berharap, jika warga sudah mengecek secara mandiri, mereka akan lebih bisa mengantisipasi lebih baik.
“Kalau sudah aman, baiknya tetap tenang dan terus melakukan physical distancing. Apalagi kalau tidak aman, langsung segera melapor. Data-data ini adalah untuk meningkatkan kewaspadaan kita sehingga penyebaran penyakit bisa dicegah bersama-sama,” ucap Anton.
Advertisement