7.000 Alat Pelindung Diri untuk Dokter Gigi dan Spesialis THT

Sebanyak 7.000 alat pelindung diri diserahkan untuk dokter gigi dan spesialis THT.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Apr 2020, 10:04 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2020, 10:04 WIB
Alat Pelindung Diri
Di Graha BNPB Jakarta, Selasa (7/4/2020), Ketua PB PDGI Hananto Seno berterima kasih atas bantuan alat pelindung diri yang diberikan gugus tugas ke dokter gigi di seluruh Indonesia. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 7.000 alat pelindung diri (APD) sudah diserahkanGugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada dokter gigi dan dokter gigi dan spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT). 

Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) Hananto Seno mengucapkan, terima kasih atas bantuan alat pelindung diri yang diberikan gugus tugas ke dokter gigi di seluruh Indonesia.

"Bantuan alat pelindung diri akan kami distribusikan ke daerah merah atau merah sekali dan daerah tertentu yang telah terjangkit wabah COVID-19, yang mana beberapa sejawat kami telah gugur di sana," kata Hananto di Graha BNPB, Jakarta, ditulis Rabu (8/4/2020).

Sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, dokter gigi merupakan tenaga kesehatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat dan rentan tertular wabah. Dari catatan PDGI, ada enam dokter gigi yang telah meninggal dunia akibat COVID-19.

"Dokter gigi paling dekat dengan masyarakat sehingga (risiko) menjadi tertular sangat tinggi," tambah Hananto.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kontak Dekat dengan Pasien

Alat Pelindung Diri
Ketua Perhati KL Jenny Bashiruddin turut mengapresiasi bantuan APD dari Gugus Tugas di Graha BNPB Jakarta, Selasa (7/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan, Bedah Kepala, Leher, Indonesia (Perhati KL), Jenny Bashiruddin turut mengapresiasi bantuan APD dari Gugus Tugas. Bantuan APD akan menambah semangat bekerja para spesialis THT yang berada di garda terdepan merawat pasien COVID-19.

"Kita tahu dalam praktiknya ahli THT sangat close contact (kontak dekat) dengan pasien. Kami sudah membuat beberapa pedoman dan contoh bagaimana harus pakai APD lengkap setidaknya level 2 dengan masker N95," kata Jenny usai beraudiensi dengan Gugus Tugas, kemarin (7/4/2020).

"Kami sudah mendengar jeritan, masker N95 sangat kurang. Kami sudah membeli, tetapi baru ada sedikit. Alhamdulillah gayung bersambut, BNPB mendengar (keluhan kami)."

Jenny menjelaskan bantuan APD akan diserahkan ke ahli THT di seluruh Indonesia.

Asosiasi dokter gigi dan perhimpunan ahli THT di Indonesia pun berharap agar bantuan APD dapat diberikan secara berkala sesuai dengan kebutuhan para tenaga kesehatan di lapangan.


Rincian Bantuan APD

BNPB
Kepala BNPB Doni Monardo menegaskan, bantuan APD sebagai perlindungan terhadap tenaga kesehatan di Graha BNPB Jakarta, Selasa (7/4/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Penyerahan bantuan 7.000 APD dan perlengkapan kesehatan lainnya demi mencegah penularan virus Corona ke tenaga kesehatan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menegaskan, bantuan APD sebagai perlindungan terhadap tenaga kesehatan.

"Kami ingin memastikan semua dokter, bukan hanya dokter yang berjaga di rumah sakit rujukan COVID-19, tetapi semua dokter, mulai saat ini diberikan upaya maksimal melindungi para dokter, baik dokter di rumah sakit maupun tempat lainnya," kata Doni, yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas.

Rincian jumlah bantuan APD, yaitu 5.000 diserahkan ke PDGI, sedangkan  2.000 unit alat pelindung diri lainnya diberikan ke Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga, Hidung, dan Tenggorokan, Bedah Kepala, Leher, Indonesia (Perhati KL). 


Simak Video Menarik Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya