Lakukan Tes Cepat COVID-19 Ilegal, Pria Tiongkok di Peru Ditangkap Polisi

Seorang WN Tiongkok ditangkap di Peru karena melakukan tes cepat COVID-19 dengan alat curian

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Apr 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2020, 10:00 WIB
Proses Rapid Test COVID-19
Petugas medis menunjukkan hasil Rapid Test COVID-19 di Jakarta, Rabu (8/4/2020). Hasil akan memperlihatkan adanya IgG atau IgM dalam darah. Jika ada, maka hasil dinyatakan positif. Namun, hasil tersebut bukanlah diagnosis yang menggambarkan infeksi Covid-19. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Kepolisian di Lima, Peru menangkap seorang pria yang melakukan tes cepat COVID-19 ilegal dengan alat curian. Dia tersebut diketahui bernama Tianxing Zhang dan merupakan warga negara Tiongkok.

Petugas menangkapnya ketika pria 36 tahun itu sedang mencoba mengambil sampel dari dua warga di depan rumah mereka pada hari Minggu waktu setempat.

Otoritas kesehatan setempat mengatakan bahwa tes cepat COVID-19 yang didapatkannya adalah hasil curian dari departemen kesehatan. Berdasarkan kesaksian dari dua warga yang saat itu berada di lokasi penangkapan, mereka mendapatkan pemeriksaan dengan membayarnya.

"Saat ditanya, ia mengakui tidak berwenang untuk melakukan tes cepat ini," kata polisi seperti dikutip dari AFP pada Senin (13/4/2020).

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Alat Tes yang Dicuri dari Otoritas Kesehatan Peru

Proses Rapid Test COVID-19
Petugas medis menunjukkan alat Rapid Test COVID-19 di DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Rapid test dilakukan untuk memeriksa virus menggunakan antibodi IgG dan IgM yang ada di dalam darah, antibodi akan terbentuk di tubuh saat mengalami infeksi virus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Kepolisian mengungkapkan bahwa pria ini bisa mencuri alat tes cepat karena bekerja di Direktorat Jaringan Kesehatan Terpadu Lima Sur. Setidaknya ada dua batch alat tes cepat yang digunakannya demi memperoleh keuntungan pribadi.

Polisi mengungkapkan, dia mengincar orang-orang yang curiga bahwa dirinya terkena virus corona. Ketika pemeriksaan dilanjutkan di rumahnya, petugas menemukan sebuah tas punggung berisi 25 alat tes COVID-19 dan peralatan medis lainnya.

Data dari Worldometer mengungkapkan hingga Senin, 13 April 2020 pukul 12.15 WIB terdapat 7.519 kasus positif COVID-19 di Peru dengan kematian sebesar 193 orang. Sementara, yang sembuh mencapai 1.798.

Presiden Peru Martin Vizcarra mengatakan para Rabu pekan lalu bahwa 330 ribu alat tes cepat COVID-19 telah tiba di negaranya dan sudah didistribuksikan ke seluruh wilayah. Kementerian Kesehatan setempat juga menyatakan telah melakukan lebih dari 45 ribu tes cepat pada 12 April kemarin

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya