Liputan6.com, Jakarta Kehadiran tiga mesin qRT PCR membuat Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman mampu memeriksa 1.116 spesimen COVID-19 sehari. Mesin tersebut merupakan bantuan dari Badan Intelijen Negara (BIN) pada 13 April 2020.
Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menyampaikan, bantuan mesin untuk pemeriksaan spesimen COVID-19 kian mempercepat proses pemeriksaan spesimen.
Advertisement
"Bertambahnya satu mesin qRT PCR menjadikan Lembaga Eijkman saat ini punya tiga buah mesin qRT PCR. Kapasitas ini memungkinkan deteksi dari 744 sampel menjadi 1.116 sampel COVID-19 perhari," jelas Amin saat konferensi pers secara Live di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Peningkatan kapasitas deteksi laboratorium ekstraksi RNA virus dengan penambahan mesin ekstraksi Automated Extraction and PurificationSystem dan Refrigerated Microcentrifuge.
"Kami memiliki dua buah yang merupakan bantuan dari BIN juga. Semula kapasitas ekstraksi hanya 180 sampel per hari. Sekarang menjadi 325 sampel COVID-19 per hari," lanjut Amin.
Terima 6.124 Sampel
Hingga 21 April 2020, LBM Eijkman menerima 6.124 sampel dari seluruh Indonesia. Rata-rata 314 sampel sehari, berkisar juga dari 31 sampai 657 sampel perhari.
Untuk pengujian spesimen berupa sampel swab, baik dari nasopharyngeal (sampel tenggorokan bagian atas) maupun orofaringeal (sampel rongga mulut).
"Kami punya laboratorium bersertifikasi yang mampu periksa patogen berisiko tinggi, yakni laboratorium BSL 2 dan 3. Utamanya ekstraksi RNA SarsCoV-2," tambah Amin.
Ia menyebut, laboratorium LBM Eijkman dapat langsung memeriksa sampel terduga. Eijkman pun berperan sebagai laboratorium pembanding atau konfirmasi COVID-19.
Advertisement