Ternyata Ada Risiko Kulit Iritasi dan Berjerawat di Balik Penggunaan Masker Kain

Penggunaan masker kain bisa menyebabkan beberapa efek samping ke kulit, termasuk munculnya jerawat.

oleh Melly Febrida diperbarui 27 Apr 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2020, 11:00 WIB
ilustrasi masker/unsplash
ilustrasi masker/unsplash

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang di saat ini berusaha memakai masker kain setiap kali ke tempat umum. Penggunaan masker ini tentu untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Namun penggunaan masker kain bisa menyebabkan beberapa efek samping ke kulit.

"Setiap kain yang bergesekan dengan kulit Anda dapat menyebabkan gesekan dan iritasi," kata Joshua Zeichner, M.D., direktur dermatologi di Rumah Sakit Mount Sinai di NYC, seperti dikutip Glamour.

Tak hanya itu, Zeichner mengatakan, dengan adanya minyak di wajah, keringat, kotoran, serta make up dapat menempel di bawah masker kain. Ini dapat menyebabkan ruam atau bahkan jerawat.

“Terutama di daerah di mana masker secara langsung bersentuhan dengan kulit Anda,” ujar Zeichner.

 

Kulit Luka dan Memar

Dalam kasus yang lebih serius, seperti pekerja medis yang memakai masker N95 selama berjam-jam, kulit mungkin mulai terluka dan memar yang serius karena gesekan yang terus-menerus.

Selain masker membuat iritasi kulit, ada fakta napas Anda sendiri terjebak dan menciptakan lingkungan yang hangat dan lembap.

“Kulit di bawah masker bisa menjadi 'berkeringat' dan lembap dari kelembaban napas Anda," kata Sofie Pavitt, seorang estetika di NYC.

"Ini bisa membuatnya rentan terhadap jerawat dan iritasi,” tambah Pavitt.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya