Prioritaskan Imunisasi Usia Nol sampai 18 Bulan Saat Wabah COVID-19

Imunisasi anak usia nol sampai 18 bulan perlu diprioritaskan saat wabah COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 28 Apr 2020, 11:00 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2020, 11:00 WIB
Ilustrasi Imunisasi
Imunisasi anak usia nol sampai 18 bulan perlu diprioritaskan saat wabah COVID-19. (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta Selama wabah COVID-19, imunisasi bisa tetap berjalan, yang mana dahulukan anak usia nol sampai 18 bulan. Rentang usia tersebut termasuk kategori pemenuhan imunisasi wajib.

Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Soedjatmiko menerangkan, imunisasi wajib yang diprioritaskan anak usia nol sampai 18 bulan.

"Untuk saat ini, kita prioritaskan usia nol sampai 18 bulan dulu. Dijadwalkan yang ideal kapan. Orangtua dan petugas kesehatan di posyandu atau puskesmas bisa menyepakati kapan jadwal imunisasi anak," terang Soedjatmiko dalam sesi teleconference Pekan Imunisasi Nasional, Senin (27/4/2020).

"Kalau terlambat atau lupa segera dikejar buat imunisasi. Imunisasi wajib ini sarana kesehatan dari pemerintah yang gratis."

Pelaksanaan imunisasi wajib untuk mencegah anak terhindar dari paparan COVID-19. Dengan adanya imunisasi, kekebalan tubuh anak terbentuk sehingga tidak mudah rentan kena penyakit.

"Memang saat pandemi COVID-19 ini banyak yang menunda imunisasi. Kalau terlalu lama menunda juga enggak baik. Akibatnya, nanti bisa terjadi anak sakit berat, risiko kena difteri, campak, dan lainnya," lanjut Soedjatmiko.

 

Jangan Tunda Terlalu Lama

Pemprov Aceh Akhirnya Bolehkan Vaksinasi MR
Petugas menyuntikan Vaksin Campak dan Rubella (MR) kepada bayi saat dilakukan imunisasi di sebuah puskesmas, Banda Aceh, Rabu (19/9). Pemprov Aceh akhirnya membolehkan pelaksanaan vaksinasi MR yang mengandung enzim babi. (CHAIDEER MAHYUDDIN / AFP)

Jika situasi tidak memungkinkan untuk imunisasi di posyandu dan puskesmas saat COVID-19, boleh saja menunda. Namun, batasan menunda maksimal 2 minggu.

"Supaya jangan terlambat banget, tertunda lebih baik daripada tidak sama sekali. Tapi maksimal menundanya 2 minggu. Kalau situasinya sudah memungkinkan untuk imunisasi, segera lengkapi (imunisasinya) dan jangan tunda-tunda lagi," Soedjatmiko melanjutkan.

Imunisasi yang direkomendasikan IDAI terutama untuk anak usia nol sampai 18 bulan, sebagai berikut:

Segera setelah lahir:

Hepatitis B0 +OPV 0 (Polio)

Usia 1 bulan: BCG

Usia 2 bulan: Pentavalent 1 + OPV 1

Usia 3 bulan: Pentavalent 2 + OPV 2

Usia 4 bulan: Pentavalent 3 + OPV 3 + IPV

Usia 9 bulan: MR1

Usia 18 bulan: Pentavalent 4 + OPV4 + MR2

Keterangan: Pentavalent adalah kombinasi dari vaksin DPT, HB, dan Hib. Pentavalent + OPV bisa diganti dengan Hexavalent (Pentavalent + IPV) dapat ditambah dengan imunisasi lain:

Usia 2 bulan: PCV1

Usia 4 bulan: PCV2

Usia 6 bulan: PCV3 + Influenza1

Usia 7 bulan: Influenza 2

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya