Marak PSBB, Posyandu Keliling di Jabar akan Disiagakan

Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat sedang mematangkan konsep Posyandu Keliling guna meminimalisasi kerumunan di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah Jawa Barat.

oleh Arie Nugraha diperbarui 01 Mei 2020, 19:26 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2020, 19:25 WIB
Atalia Ridwan Kamil
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil saat meninjau dapur umum Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Rabu lalu (29/4/20). (sumber foto : Humas Pemprov Jabar)

Liputan6.com, Bandung - Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat sedang mematangkan konsep Posyandu Keliling guna meminimalisasi kerumunan di tengah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di berbagai daerah Jawa Barat.

Kesehatan balita dan ibu hamil menjadi fokus utama TP PKK Provinsi Jawa Barat karena saat ini daerah - daerah sedang menerapkan PSBB, dan ada wacana penerapan PSBB tingkat provinsi.

Meskipun kesehatan termasuk sektor yang dikecualikan, namun balita dan ibu hamil tetap rentan secara daya tahan tubuh ketika harus berada di tengah kerumunan orang. Oleh karena itu, Posyandu Keliling diyakini menjadi solusi jitu.

Menurut Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Ridwan Kamil, layanan posyandu untuk monitoring kesehatan balita dan ibu hamil tidak boleh berhenti di tengah PSBB.

“Posyandu hadir untuk memastikan tumbuh kembang balita bisa terpantau termasuk para ibu hamil juga harus terus dipantau. Kami sedang mematangkan program yang namanya Posyandu Keliling,” ujar Atalia dalam keterangan resminya di Bandung, 1 Mei 2020.

 

Door to Door ke Rumah Warga

Dengan konsep Posyandu Keliling, kader posyandu dibantu Pendamping Kader Posyandu (PKP) akan jemput bola secara door to door ke rumah warga. Diakui oleh Atalia, hal tersebut tidak mudah dan membuat kader akan sangat lelah.

Sebagai solusinya sebut Atalia, maka kelompoknya akan mengerahkan seluruh kader posyandu dan PKP, sehingga balita dan bumil bisa terus dipantau. Posyandu Keliling ini akan disupervisi oleh dinas kesehatan dan puskesmas di kabupaten dan kota. Termasuk layanan Posyandu Keliling imuninasi balita.

“Jadi harapannya, termasuk imunisasi yang tidak boleh terlewat itu bisa terus dilakukan, bekerja sama dengan dinas kesehatan dan tentu saja dengan puskesmas masing-masing. Mudah-mudahan ini bisa terus terjaga terkait dengan kesehatan ibu hamil dan juga balita,” kata Atalia. (Arie Nugraha)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya