Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 tak berarti membuat proses belajar mengajar berhenti. Lewat teknologi, murid dan guru berinteraksi untuk tetap belajar mengajar.
"Para murid, guru, orangtua, juga menunjukkan kedisiplinan yang tinggi dalam mempraktikkan belajar dari rumah secara mandiri, belajar jarak jauh. Ini membantu anak didik kita, seluruh anak Indonesia untuk tetap mendapatkan ilmu pengetahuan," seperti disampaikan Juru Bicara Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menyinggung Hari Pendidikan Nasional dalam konferensi pers Sabtu, 2 Mei 2002.
Baca Juga
Ribuan mahasiswa pun turun tangan membantu para guru menyebarkan pendidikan. Paling tidak ada 1.500 mahasiswa yang jadi relawan pendidikan. Mereka bertugas menjadi perpanjangan tangan guru menggapai murid yang tidak mendapatkan akses internet.
Advertisement
Â
Â
Pesan Mendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa momentum pandemi Corona ini membuka mata semua pihak bahwa betapa sulitnya tugas mendidik seorang anak yang selama ini diemban guru. Hal ini ia sampaikan dalam pidato Hardiknas pagi tadi.
"Orangtua, untuk pertama kalinya menyadari betapa sulitnya tugas guru. Betapa sulitnya tantangan untuk bisa mengajar anak secara efektif," kata Nadiem.
Dengan adanya kejadian ini membuka mata kita juga bahwa pendidikan itu bukan sesuatu yang hanya bisa dilakukan di sekolah saja.
Â
Advertisement