Liputan6.com, Jakarta Gejala COVID-19 yang menyaru jadi Demam Berdarah Dengue (DBD) tengah dikhawatirkan publik Tanah Air. Dalam beberapa kasus, diagnosis bisa saja DBD, yang ternyata setelah pemeriksaan lanjutan dan tes swab, pasien terindikasi COVID-19.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, kasus COVID-19 menyaru DBD sudah dilaporkan di sejumlah rumah sakit. Namun, laporan yang masuk belum secara rinci dan resmi terkait angka pasti jumlah kasus yang terjadi.
Advertisement
"Kalau laporan resmi belum ada ya, tetapi beberapa rumah sakit melaporkan adanya kejadian COVID-19 menyaru jadi DBD ini," ungkap Nadia saat dikonfirmasi Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Selasa (5/5/2020).
"Misal, ada laporan kasus dari rumah sakit di Bandung, Jawa Barat dan rumah sakit swasta dengan kasus pada anak. Kemudian di rumah sakit di Jakarta juga ada. Kalau tidak salah RS Cipto Mangunkusumo Jakarta atau rumah sakit swasta lain."
Kajian dan Kumpulkan Data
Nadia menegaskan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tengah mengkaji laporan kasus COVID-19 menyaru jadi DBD. Pengumpulan informasi juga terus diupayakan untuk mendapatkan data lebih rinci.
"Jadi, umumnya pasien didiagnosis DBD, baru kemudian COVID-19. Untuk rinciannya, kami masih dalam upaya melakukan kajian dan pengumpulan informasi terkait hal tersebut," tegasnya.
"Tetapi kami sudah mengingatkan untuk tenaga kesehatan agar lebih waspada. Masyarakat juga harus melakukan pencegahan DBD, sehingga tidak menjadi DBD berat atau sampai syok yang perlu perawatan di rumah sakit."
Upaya pencegahan DBD, seperti pemberantasan sarang nyamuk, baik di rumah sekolah tempat umum dan rumah ibadah. Kemudian pemberian abate, insektisida, dan larvasida.
Advertisement