Liputan6.com, Jakarta Singapura berencana lakukan tes COVID-19 pada 16.000 penduduk lansia dari panti jompo. Tes akan dilakukan beberapa minggu mendatang sebagai bentuk persiapan penghentian lockdown bulan depan.
Singapura mencatat 768 kasus COVID-19 baru pada Jumat (8/5/2020). Total infeksi menjadi 21.707, salah satu tingkat tertinggi di Asia.
Baca Juga
Penularan sebagian besar disebabkan wabah massal di antara populasi muda pekerja migran bergaji rendah yang tinggal di asrama penuh sesak.
Advertisement
Negara ini mencatat hanya 20 kematian akibat virus, dengan mayoritas berusia di atas 60 tahun. Empat dari kematian tersebut adalah penghuni panti jompo.
"Kami belum melihat wabah COVID-19 yang meluas di panti jompo, tetapi kami tidak bisa membiarkan penjagaan kami menurun," kata menteri kesehatan Gan Kim Yong pada pengumuman rencana pengujian pada Jumat (8/5/2020) melansir New York Post.
Simak Video Berikut Ini:
Petugas Panti Sudah Dites
Di bawah aturan lockdown untuk mengekang virus yang akan berlangsung hingga 1 Juni, penduduk Singapura hanya dapat meninggalkan rumah mereka untuk perjalanan penting seperti berbelanja bahan makanan dan harus mengenakan masker di tempat umum. Jika melanggar, hukuman penjara dan denda sudah berlaku.
Gan mengatakan tes di semua panti jompo akan selesai pada awal Juni, sementara 9.000 staf yang bekerja di panti-panti tersebut telah diuji. Sekitar 2.600 staf panti jompo juga dipindahkan ke hotel-hotel untuk meminimalkan risiko infeksi, tambahnya.
Singapura adalah salah satu negara dengan tingkat pengujian tertinggi di dunia pada 2.500 tes per 100.000 orang. Awal pekan ini mereka berencana meningkatkan kapasitas pengujian virus hingga 500%.
Advertisement