Sempat Kena Serangan Jantung, Gadis 12 Tahun di AS Berhasil Sembuh dari COVID-19

Juliet Daly sempat mengalami serangan jantung terkait COVID-19, namun berkat perjuangannya, ia pun dinyatakan sembuh

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 26 Mei 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2020, 06:00 WIB
Jantung Anak (iStockphoto)
Jantung Anak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Di usia 12 tahun, Juliet Daly harus berjuang untuk melewati masa kritis akibat COVID-19 yang membuatnya nyaris meninggal. Namun, ia berhasil mengalahkan penyakit tersebut.

Berawal dari sakit perut dan muntah, sang ibu, Jennifer yang merupakan seorang radiologis, mengira bahwa putrinya mengalami usus buntu atau masalah perut lainnya.

Namun, bibir gadis Amerika Serikat tersebut membiru. Selain itu, tubuhnya terasa dingin. Ia pun segera dibawa ke ruang gawat darurat dan diterbangkan ke Ochsner Medical Center, Jefferson, Louisiana.

"Juliet masuk dalam kelompok anak yang paling sakit parah yang pernah kami rawat dengan COVID-19," kata Jake Kleinmahon, salah satu dokter yang merawat Juliet selama 10 hari seperti dilansir dari AP News pada Selasa (26/5/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Terkena Serangan Jantung

Bahaya Makan Manis Berlebihan Saat Buka Puasa
Jantung / Sumber: iStockphoto

Kleinmahon mengatakan, ruang atas jantungnya tidak berfungsi benar dengan ruang bawahnya. Selain itu Juliet juga mengalami kegagalan organ multisistem.

Pada satu titik, Juliet mengalami serangan jantung. Dokter harus segera memberikan pertolongan cardiopulmonary resuscitation (CPR) selama dua menit agar anak itu bisa diselamatkan.

"Saya mati dan kembali," kata Juliet menceritakan perjuangannya.


Diperbolehkan Pulang

Virus Corona COVID-19 dari Mikroskop
Gambar menggunakan mikroskop elektron yang tak bertanggal pada Februari 2020 menunjukkan virus corona SARS-CoV-2 (kuning) muncul dari permukaan sel (biru/pink) yang dikultur di laboratorium. Sampel virus dan sel diambil dari seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. (NIAID-RML via AP)

Kleinmahon mengatakan, pada anak-anak, infeksi virus corona seringkali memiliki gejala yang berbeda dari orang dewasa seperti masalah perut atau ruam. Selain itu, pada beberapa anak yang terinfeksi SARS-CoV-2 juga ditemukan virus lain. Hal inilah yang terjadi pada Juliet.

Selama empat hari, Juliet harus menggunakan ventilator. Dia diperbolehkan pulang pada 15 April.

Kleinmahon mengatakan fungsi jantungnya sudah kembali normal meski ada sedikit trauma yang seharusnya berkurang seiring berjalannya waktu. Dia berharap agar Juliet bisa memiliki kehidupan yang benar-benar normal.


Momen Tak Terlupakan

Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Jennifer, sang ibu, menceritakan bahwa saat sadar, putrinya khawatir karena dia bolos sekolah. Namun ketika dia tahu apa yang terjadi, Juliet tak bisa menahan rasa harunya.

"Awalnya saya sangat ketakutan," kata Juliet.

Jennifer dan sang suami, Sean tidak bisa membayangkan kehidupan mereka tanpa sang putri. Andai saja, mereka tidak membawanya ke rumah sakit tepat waktu, mungkin Juliet tak akan hidup hingga saat ini. Meski putrinya tak ingat apa-apa saat mengenakan ventilator, namun Jennifer tak pernah lupa situasi dalam empat hari tersebut.

"Yang diingatnya adalah, ayah mengatakan padanya bahwa dia akan pergi tidur, 'mereka akan meletakkan tabung di tenggorkanmu. Kamu akan naik helikopter dan bangun di rumah sakit baru dan ibu akan ada di sana,'' kata Jennifer.

"Itulah yang terjadi," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya