Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebut Orang Tanpa Gejala (OTG) tidak mendorong penyebaran COVID-19, Senin.
“Dari data yang kami miliki, tampaknya masih jarang bahwa orang yang asimptomatik benar-benar menularkan ke individu sekunder,” kata Maria Van Kerkhove, kepala unit penyakit dan zoonosis WHO di Jenewa, seperti dilaporkan CNBC (8/6/2020) mengutip New York Post.
Baca Juga
Pejabat kesehatan memperingatkan sejak awal bahwa OTG dapat memicu penyebaran secara sembunyi-sembunyi. Namun, Van Kerkhove mengatakan bahwa penyebaran asimptomatik dapat terjadi tapi itu bukan cara utama virus ditularkan.
Advertisement
"Ini sangat langka, kami memiliki sejumlah laporan dari negara-negara yang melakukan pelacakan kontak yang sangat rinci," katanya.
"Mereka mengikuti kasus tanpa gejala, mengikuti kontak, dan mereka tidak menemukan transmisi sekunder. Ini sangat jarang.”
Simak Video Berikut Ini:
Sedang Mencari Lebih Banyak Informasi
Pemerintah sebaliknya harus memfokuskan upaya mereka pada mendeteksi dan mengisolasi orang yang terinfeksi dengan gejala. Kemudian melacak siapa pun yang mungkin telah melakukan kontak dengan mereka, katanya.
"Yang benar-benar ingin kami fokuskan adalah mengikuti kasus simptomatik," kata Van Kerkhove.
Dia menambahkan bahwa badan tersebut masih berusaha untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari berbagai negara untuk benar-benar menjawab apakah virus dapat menyebar secara luas melalui pembawa tanpa gejala.
"Jika kita benar-benar mengikuti semua kasus simptomatik, mengisolasi kasus-kasus itu, mengikuti kontak dan mengkarantina kontak itu, itu akan menjadi pengurangan transmisi yang drastis," pungkasnya.
Advertisement