Dokter Reisa Broto Asmoro: Wajib Gunakan Masker dengan Cara yang Baik dan Benar

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr Reisa Broto Asmoro juga kembali mengingatkan mengenai penggunaan masker, terutama dalam masa adaptasi kebiasaan baru terkait pencegahan penyebaran COVID-19.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 11 Jun 2020, 17:59 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2020, 16:35 WIB
Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)
Ilustrasi orang pakai masker saat wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Tanti Yulianingsih)

Liputan6.com, Jakarta Sebagai bagian dari pendekatan komprehensif untuk menekan penularan SARS- CoV-2, virus penyebab COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong pemerintah di seluruh dunia untuk menganjurkan masyarakat umum mengenakan masker nonmedis dalam situasi dan keadaan tertentu.

Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional dr Reisa Broto Asmoro juga kembali mengingatkan mengenai penggunaan masker, terutama dalam masa adaptasi kebiasaan baru terkait pencegahan penyebaran COVID-19.

Reisa menyebut bahwa virus Corona baru itu tak kasat mata, sehingga penting untuk menggunakan masker agar demi menjaga dari penularan COVID-19.

"Virus tersebut tidak dapat kita lihat secara kasat mata. Maka kita tidak bisa mengetahui di mana virus tersebut berada dan siapa saja yang mengidap atau membawa virus tersebut," ujar Reisa dalam konferensi pers perkembangan penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Selasa (9/6/2020).

"Agar kita dapat melindungi diri kita dan orang lain, maka sebaiknya masker wajib digunakan dengan cara yang baik dan benar," jelasnya.

Semua pihak wajib menggunakan masker selama masa pandemi berlangsung, terutama bila berada di lingkungan yang penuh sesak atau bertemu dengan orang lain.

 

 

Tiga Jenis Masker

Dalam konferensi pers tersebut, Reisa mengatakan ada tiga jenis masker, yakni masker kain, masker bedah, dan masker N-95. Reisa menjelaskan, masker kain yang direkomendasikan adalah yang memiliki tiga lapisan kain.

"Lapisan pertama adalah lapisan kain hidrofilik seperti katun yang dilapisi oleh lapisan yang bisa mendukung agar filtrasi lebih optimal, bisa dari katun atau polyester. Kemudian lapisan ketiga atau yang paling luar merupakan lapisan hidrofobik atau bersifat antiair seperti terbuat dari polypropylene atau polyester," Reisa menjelaskan.

Masker kain dapat dicuci dan digunakan kembali karenanya penggunaan, penyimpanan, dan pencucian masker harus tepat agar awet dan bisa dipakai berulang kali. Penggunaan masker disarankan hanya empat jam dan harus diganti dengan yang baru atau yang bersih. Namun, masker harus segera diganti bila dalam kondisi lembap atau basah, Reisa menjelaskan.

Cara Menggunakan dan Melepas Masker

Karena masa penggunaan sebuah masker maksimal hanya empat jam, maka masyarakat disarankan untuk membawa beberapa buah masker saat beraktivitas di luar rumah.

Penggunaan masker juga harus tepat, yaitu dengan menutupi hidung sampai dagu, tidak menaikturunkan masker, tidak menyentuh bagian depan masker setelah digunakan beberapa saat.

Selain itu, Reisa mengatakan, cara melepas masker pun harus benar. "Cukup pegang bagian tali masker (tempat mengaitkan dengan telinga) tanpa menyentuh bagian kain dan langsung masukkan ke kantong kertas tertutup atau kantong plastik guna mencegah pencemaran ke barang-barang sekitar. Lalu segera cuci setelah kita sampai di rumah kembali," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya