Liputan6.com, Jakarta Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Nahdlatul Ulama (NU) mengatakan bahwa masyarakat, dimulai dari keluarga dan orangtua, harus benar-benar paham mengenai tujuan dari penggunaan masker.
Menurut Koordinator Satgas COVID-19 NU dr. Muhammad Makky Zamzami, penggunaan masker bukan hanya sekadar untuk gaya-gayaan.
Baca Juga
PM Singapura Lawrence Wong Terinfeksi COVID-19, Begini Kondisinya
Top 3 Berita Bola: Rekrutan Pertama Amorim di Manchester United, dari Pemain 17 Tahun hingga Mantan Anak Asuh
Makin Membaik, Pengamat Sepakbola: Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong Minta Lupakan Justin Hubner dan Ivar Jenner di Piala AFF 2024
"Oke sekarang banyak masker yang bervariasi motifnya. Tidak ada masalah. Yang penting paham bahwa kenapa harus pakai masker," kata Makky dalam siaran dialog dari Graha BNPB, Jakarta pada Jumat (7/8/2020).
Advertisement
Walau begitu, Makky mengatakan bahwa pemilihan masker pun tetap harus dilakukan dengan hati-hati. "Karena kadang-kadang, saking gayanya, bahan masker masih bisa tembus, itu juga tidak efektif," ujarnya.
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Pemakaian Masker Kain
Makky kembali mengatakan mengenai apa yang selama ini sudah sering kita dengarkan mengenai penggunaan masker di masyarakat.
Ia mengatakan bahwa bagi masyarakat saat ini cukup untuk menggunakan masker kain. Sementara masker medis di saat-saat seperti ini, lebih disarankan bagi tenaga kesehatan.
Makky menambahkan, untuk melihat apakah suatu masker efektif atau tidak bisa menggunakan eksperimen sederhana yaitu meniup api yang dinyalakan dari korek.
"Jika apinya tidak tertiup atau goyang, berarti penghambatan di kain cukup bagus. Kalau apinya kita tiup, masih goyang-goyang, filternya berarti masih kurang," tambahnya.
Makky mengatakan, selain edukasi penggunaan masker dengan cara dan bahasa yang sederhana, pemerintah juga harus bisa memberikan counter bagi isu-isu yang beredar di masyarakat.
"Informasi saat ini yang sudah kita bangun, tiba-tiba ada serangan dari figur publik yang tidak percaya dan lain-lain, ini kadang-kadang mengganggu ritme kita dalam menyampaikan informasi."
Advertisement