Liputan6.com, Jawa Barat - Jawa Barat terdapat 28 klaster penularan COVID-19 di fasilitas kesehatan. Data ini berdasarkan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang dihimpun per 27 Juli 2020.
Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menyampaikan, klaster fasilitas kesehatan di Jawa Barat yang terbanyak berada di rumah sakit.
Advertisement
"Kita lihat klaster fasilitas kesehatan di Jawa Barat banyak terdapat di rumah sakit. Ada 24 klaster rumah sakit dengan 156 kasus. Ini mungkin karena rumah sakit kan lebih tinggi risiko penularan COVID-19," tutur Dewi saat sesi dialog di Media Center Satgas COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (10/8/2020).
"Ya, walaupun rumah sakit yang terkena (klaster) di sini bisa jadi bukan hanya rumah sakit rujukan, melainkan non rujukan. Mengingat pasien COVID-19 yang terinfeksi bisa saja tidak punya gejala sama sekali. Jadi, ketika pergi ke rumah sakit yang mungkin bukan non rujukan COVID-19."
Â
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Klaster Puskesmas dan Bidan
Selain klaster rumah sakit, ada tiga klaster puskesmas dengan total 18 kasus COVID-19. Kemudian ada satu klaster dari bidan dengan 3 kasus COVID-19.
"Ada 61 dari 177 kasus ini masih dalam verifikasi. Yang jelas ini masuk ke dalam klaster-klaster fasilitas kesehatan," lanjut Dewi.
Muncul klaster penularan pun menjadi sinyal waspada bagi pemerintah daerah untuk penanganan COVID-19. Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melakukan upaya menangani COVID-19.
"Dalam hal pelayanan kesehatan, ada konservasi gedung pemerintahan menjadi tempat isolasi, percontohan pengelolaan sampah medis, dan tes masif melalui door to door, dan drive thru," tambah Dewi.
"Dari sisi pengambilan kebijakan, Pemprov Jabar sudah ada Instruksi Penggunaan Masker sejak 5 April 2020. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga diterapkan."
Advertisement