Sebaran 28 Klaster Penularan COVID-19 di Fasilitas Kesehatan Jawa Barat

Ada 28 klaster penularan COVID-19 di fasilitas kesehatan Jawa Barat.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Agu 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Agu 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon
Ada 28 klaster penularan COVID-19 di fasilitas kesehatan Jawa Barat. Ilustrasi rumah sakit/dok. Unsplash Insung Yoon

Liputan6.com, Jawa Barat - Jawa Barat terdapat 28 klaster penularan COVID-19 di fasilitas kesehatan. Data ini berdasarkan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 yang dihimpun per 27 Juli 2020.

Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah menyampaikan, klaster fasilitas kesehatan di Jawa Barat yang terbanyak berada di rumah sakit.

"Kita lihat klaster fasilitas kesehatan di Jawa Barat banyak terdapat di rumah sakit. Ada 24 klaster rumah sakit dengan 156 kasus. Ini mungkin karena rumah sakit kan lebih tinggi risiko penularan COVID-19," tutur Dewi saat sesi dialog di Media Center Satgas COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (10/8/2020).

"Ya, walaupun rumah sakit yang terkena (klaster) di sini bisa jadi bukan hanya rumah sakit rujukan, melainkan non rujukan. Mengingat pasien COVID-19 yang terinfeksi bisa saja tidak punya gejala sama sekali. Jadi, ketika pergi ke rumah sakit yang mungkin bukan non rujukan COVID-19."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Klaster Puskesmas dan Bidan

[Fimela] Ilustrasi rumah sakit
Klaster rumah sakit. ilustrasi rumah sakit | pexels.com/@oles-kanebckuu-34911

Selain klaster rumah sakit, ada tiga klaster puskesmas dengan total 18 kasus COVID-19. Kemudian ada satu klaster dari bidan dengan 3 kasus COVID-19.

"Ada 61 dari 177 kasus ini masih dalam verifikasi. Yang jelas ini masuk ke dalam klaster-klaster fasilitas kesehatan," lanjut Dewi.

Muncul klaster penularan pun menjadi sinyal waspada bagi pemerintah daerah untuk penanganan COVID-19. Di sisi lain, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah melakukan upaya menangani COVID-19.

"Dalam hal pelayanan kesehatan, ada konservasi gedung pemerintahan menjadi tempat isolasi, percontohan pengelolaan sampah medis, dan tes masif melalui door to door, dan drive thru," tambah Dewi.

"Dari sisi pengambilan kebijakan, Pemprov Jabar sudah ada Instruksi Penggunaan Masker sejak 5 April 2020. Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga diterapkan."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya