Diet di Masa Pandemi, Bolehkah?

Menjaga berat badan agar tetap ideal penting untuk mencegah obesitas, namun bolehkan orang melakukan diet di masa pandemi?

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 12 Sep 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2020, 13:00 WIB
diet keto
ilustrasi diet makan sayur/Photo by Louis Hansel on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Menjaga diri dari risiko obesitas di masa pandemi merupakan hal yang penting. Selama ini, cara menurunkan berat badan adalah dengan program diet.

Namun, bolehkah seseorang melakukan program diet atau menurunkan berat badan di tengah pandemi?

Dokter Cut Hafiah, spesialis gizi klinik, dalam dialog yang disiarkan dari Graha BNPB, Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (11/9/2020), mengatakan bahwa diet di masa pandemi boleh saja dilakukan.

Selain itu, apabila seseorang berolahraga untuk menyeimbangkan makan selama diet, tentunya ia juga harus tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Diet itu kita mesti konsisten, makan makanan sehat karena sekarang kita mau tidak mau makan makanan sehat, dengan tinggi sayur dan buah, lalu seratnya diganti menjadi serat karbohidrat kompleks seperti nasi merah, itu cocok sekali untuk orang yang ingin diet," kata Cut.

Jaga Aktivitas Fisik

Ilustrasi Diet
Ilustrasi diet (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Untuk aktivitas fisik, Cut mengatakan bahwa memang di masa pandemi seperti sekarang seseorang tidak boleh menerapkan hidup sedentary atau kurang gerak.

"Aktivitas minimal dengan menjaga jarak, dengan mengikuti protokol pemerintah, itu sangat membantu diet kita," tambahnya.

"Minimal berat badan kita berkurang, makanan kita lebih sehat, dan tubuh kita menjadi lebih sehat, dan berat badan mencapai yang ideal," kata dokter yang berpraktik di

Dalam acara yang sama, Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 juga menekankan pentingnya menjaga asupan gizi, tetap berolahraga, serta istirahat cukup untuk meningkatkan imunitas.

"Semuanya itu bisa terjadi kalau kita bahagia. Jadi secara mental kita juga harus bahagia karena kombinasi itu tadi membuat badan kita menjadi optimal untuk memproduksi imunitas di dalam tubuh sehingga kita menjadi tahan apabila terserang oleh penyakit infeksi," kata Wiku.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya