Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla mengungkapkan, stok darah PMI selama pandemi COVID-19 rata-rata hanya cukup untuk dua hari. Jumlah ini pun dinilai sangat kurang, terlebih lagi penanganan pasien di rumah sakit, seperti operasi juga kecelakaan tetap membutuhkan darah.
"Standarnya, setiap unit donor darah PMI harus punya stok darah minimum empat hari. Sekarang ini, banyak unit donor darah yang stoknya satu atau dua hari," ungkap JK, sapaan akrabnya, saat menghadiri kegiatan donor darah di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (22/9/2020).
"Jadi perlu kembali ditambah lagi, sehingga stok darahnya bisa sampai empat hari."
Advertisement
Setiap hari, unit donor darah di masing-masing daerah membutuhkan 3.000 kantong darah. Jumlah ini terbilang memenuhi standar kebutuhan stok darah selama empat hari.
"Kita butuh 20.000 kantong darah setiap hari di (unit donor darah) seluruh Indonesia," ujar JK.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
194 Rumah Sakit di Jakarta
Untuk memenuhi ketersediaan stok darah, kegiatan donor darah tetap dilakukan saat COVID-19. Kegiatan ini pun memerhatikan protokol kesehatan.
Berkat bantuan TNI dan Polri, stok darah PMI perlahan-lahan meningkat, dari 50 persen menjadi 80 persen. Distribusi stok darah, khususnya di DKI Jakarta menyasar 194 rumah sakit.
"Untuk distribusi stok darah untuk 194 rumah sakit di Jakarta. Seluruh rumah sakit ini membutuhkan darah," tambah JK sebagaimana keterangan video yang diterima Health Liputan6.com.
Dalam penanganan COVID-19, PMI juga bekerjasama dengan rumah sakit untuk pengambilan plasma darah konvalesen dari pasien COVID-19 yang sembuh. Plasma konvalesen dibutuhkan untuk perawatan pasien COVID-19, yang mana dapat membantu membentuk antibodi.
"Kami juga mengandalkan kerjasama rumah sakit, seperti RSPAD Gatot Soebroto dan rumah sakit lain untuk meminta diambil plasma darah dari orang (pasien COVID-19) yang sudah sembuh," tutup JK.
Â
Advertisement