Liputan6.com, Jakarta Salah satu gejala yang banyak dialami oleh pasien COVID-19 adalah gangguan pada indra penciuman. Penggunaan minyak atsiri dalam terapi perawatan rupanya bermanfaat untuk meringankan masalah tersebut.
"Beberapa pasien dari COVID-19 ini kehilangan indra penciuman sehingga kualitas hidupnya berkurang," kata Profesor Keri Lestari Dandan, Wakil Ketua Bidang Apoteker Advance dan Spesialis PP Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Dalam siaran dialog dari Graha BNPB, ditulis Senin (28/9/2020), Keri mengungkapkan bahwa salah satu yang terganggu akibat kehilangan indra penciuman adalah keinginan untuk makan karena tak ada aromanya.
Advertisement
"Bagaimana sih kalau kita makan tapi tidak tercium aromanya, rasanya kan hambar," kata Keri.
"Nah untuk itu kita juga ada terapi untuk bagaimana segera mengendalikan indra penciuman tersebut dengan terapi menggunakan minyak atsiri."Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Bantu Mengembalikan Indra Penciuman
Keri mengatakan, minyak atsiri sendiri banyak ditemukan di Indonesia. Beberapa diantaranya seperti minyak kayu putih atau minyak pala.
"Itu bisa kita hirup supaya menjadi wangi-wangian yang sangat kuat dan itu lama-lama akan mengembalikan indra penciumannya sendiri," Keri menjelaskan.
Ia mengatakan, sesungguhnya produk-produk minyak esensial dalam kemasan lain juga bisa digunakan dalam terapi perawatan pasien COVID-19. Hanya saja, Keri mengatakan ada baiknya untuk tetap menggunakan produk herbal dari Indonesia.
"Kalau kita menggunakan herbal Indonesia, rasanya kita juga bisa selain menangani pemulihan (pasien) tersebut, sekaligus memberikan kesempatan untuk re-aktivasi ekonomi karena herbal tersebut ada dari petani Indonesia."
Advertisement