Susu Sapi dan Susu Kedelai, Mana Lebih Bergizi?

Susu sapi memiliki kandungan kalsium dan gizi lain yang baik untuk tubuh. Namun, tak sedikit orang memiliki alergi terhadap susu sapi karena kandungan laktosanya.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 02 Okt 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2020, 10:00 WIB
suus kedelai
ilustrasi susu kedelai/Photo by rawpixel.com from Pexels

Liputan6.com, Jakarta Susu sapi memiliki kandungan kalsium dan gizi lain yang baik untuk tubuh. Namun, tak sedikit orang memiliki alergi terhadap susu sapi karena kandungan laktosanya. Hal tersebut menjadi salah satu alasan sebagian orang memilih susu kedelai.

Menurut dokter Reisa Broto Asmoro, orang yang alergi susu sapi dapat mencoba susu kedelai. Selain tampilannya, kandungan gizi keduanya pun mirip.

“Sebetulnya susu kedelai itu bukan susu, mungkin karena tampilan dan teksturnya mirip jadi disebut susu,” ujar Reisa dalam salah satu acara TV swasta.

Ia menambahkan, beberapa persamaan susu sapi dengan susu kedelai selain tekstur adalah warnanya. Namun, susu sapi cenderung lebih putih dari susu kedelai yang sedikit kecoklatan sama halnya dengan susu gandum, almond, dan kacang-kacangan lainnya.

Persamaan lainnya, susu sapi dan susu kedelai sama-sama sehat untuk dikonsumsi. Namun, konsumsi kedua jenis susu ini harus tetap dilengkapi dengan kebutuhan gizi lainnya seperti dari sayur, buah, ikan, daging, dan nasi.

Simak Video Berikut Ini:

Perbedaan Susu Sapi dan Susu Kedelai

Hal yang membedakan susu sapi dengan susu kedelai adalah kandungan laktosa pada susu sapi. Laktosa merupakan kandungan yang dapat menimbulkan gejala alergi. Gejala alergi dapat berupa diare, gatal-gatal, mual, dan asma.

Untuk melengkapi gizi dari susu sapi yang tidak dapat dikonsumsi oleh orang alergi, maka susu kedelai dapat menjadi alternatif pilihan karena kandungan gizinya mirip.

Kandungan protein pada kedelai yang belum difortifikasi atau murni jika dibandingkan dengan susu sapi, kandungan proteinnya hanya beda 1 sampai 2 poin. Dengan kata lain, kandungan protein pada susu kedelai sekitar 4.5 gram sedangkan pada susu sapi sekitar 5.6 gram.

Protein susu sapi lebih tinggi dari susu kedelai namun lemak jenuh pada susu kedelai lebih rendah dari susu sapi.

“Dan di dalam susu kedelai ini banyak antioksidannya, ada isoflavon atau fitoestrogen, itu sebagai antioksidan yang kuat supaya tubuh kita bisa melawan radikal bebas dan bisa ditemukan di kacang kedelai.”

Kedelai Tidak Baik untuk Perempuan?

Terkait kedelai, ada anggapan bahwa jenis kacang tersebut tidak baik untuk perempuan. Menanggapi hal ini, Reisa menjelaskan bahwa anggapan ini tidak salah karena kedelai dapat memengaruhi faktor estrogen dalam tubuh perempuan.

“Kedelai kan mengandung fitoestrogen, itu adalah suatu senyawa yang mirip dengan estrogen yang berada dalam tubuh wanita. Jadi kalau memang Anda punya risiko terhadap kanker perlu berhati-hati. Tidak disarankan untuk terlalu banyak mengonsumsinya.”

Pemilihan susu sapi atau susu kedelai untuk kesehatan kembali lagi ke individu masing-masing. Jika seseorang tidak bisa mentoleransi laktosa maka susu kedelai bisa menjadi pilihan.   

“Begitu juga dengan rasanya, ada yang lebih suka susu sapi tapi ada juga yang lebih suka susu kedelai,” pungkasnya.

Infografis Makanan Sehat

Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran
Infografis Kiat Makan Sehat Kala Lebaran (Liputan6.com/M. Iqbal)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya