Liputan6.com, Medan Staf Khusus Menteri Kesehatan RI Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Alexander Kaliaga Ginting Suka meminta tenaga kesehatan dan medis yang kontak dengan pasien COVID-19 dites PCR dua minggu sekali.
Upaya tersebut sebagai bentuk perlindungan tenaga kesehatan dan medis. Apalagi tingginya angka kematian dokter dan tenaga kesehatan lainnya.Â
Advertisement
"Disadari atau tidak, para dokter dan tenaga kesehatan lebih banyak memerhatikan kesehatan pasien, sehingga terkadang lupa akan kesehatannya sendiri," terang Alexander dalam kunjungan ke RSUP H. Adam Malik, Medan, Sumatera Utara, Selasa (6/10/2020).
"Untuk itu, pemerintah menganjurkan agar dokter dan nakes yang kontak langsung dengan pasien positif dapat dites PCR dua minggu sekali."
Alexander menyoroti tingginya angka kematian dokter dan tenaga kesehatan lainnya di rumah sakit Sumatera Utara, khususnya RSUP H. Adam Malik yang merupakan RS Vertikal dari Kementerian Kesehatan RI.
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Tempat Tinggal Sementara
Data yang diterima Kemenkes, kasus positif COVID-19 pertama dan meninggal pada Maret 2020 di RSUP Adam Malik adalah tenaga kesehatan. Kehadiran dan perhatian Pemerintah kepada dokter dan tenaga kesehatan harus ditingkatkan.
"Tolong, siapkan hotel atau ruangan isolasi untuk para tenaga kesehatan. Karena mereka terpapar secara langsung, hal ini juga untuk melindungi keluarga mereka di rumah agar tidak terpapar juga," pesan Alexander sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.
Lebih lanjut, Alexander menyampaikan, saat ini tanpa mengurangi ataupun mengecilkan hal yang lain, perhatian kepada tenaga kesehatan juga menjadi prioritas dari pemerintah.
"Karena tenaga kesehatan menjaga masyarakat agar tetap sehat," lanjutnya yang juga selaku Ketua Tim Taskforce Kemenkes Provinsi Sumatera Utara.
Advertisement