3 Strategi Rekayasa di RS untuk Antisipasi Lonjakan COVID-19 Usai Libur Panjang

Ada 3 strategi rekayasa di RS untuk mengantisipasi lonjakan COVID-19 usai libur panjang.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Nov 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2020, 15:00 WIB
Banner Infografis Perilaku 3K Bantu Kesembuhan Pasien Covid-19 Lebih Cepat. (Liputan6.com/Abdillah)
Banner Infografis Perilaku 3K Bantu Kesembuhan Pasien Covid-19 Lebih Cepat. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Ada tiga strategi rekayasa di rumah sakit untuk mengantisipasi lonjakan COVID-19 usai libur panjang. Upaya ini atas kerja sama rumah sakit yang berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan fasilitas kesehatan.

"Menurut arahan dari Kementerian Kesehatan terdapat tiga strategi rekayasa perawatan berdasarkan besar lonjakan kasus yang berpeluang terjadi," jelas Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (3/11/2020).

"Pertama, apabila terjadi kenaikan pasien COVID-19 sebesar 20-50 persen, maka rumah sakit rujukan siap menampung kenaikan pasien tersebut. Hal ini juga ditunjang dengan kapasitas tempat tidur. Angka keterpakaian saat ini berada pada tingkat 50 persen."

Kedua, apabila terjadi kenaikan pasien sebesar 50-100 persen, maka pemerintah akan menambah kapasitas ruang perawatan. Ruang perawatan umum menjadi ruang perawatan COVID-19, sehingga ruang rawat inap COVID-19 dapat ditambah kapasitasnya.

Ketiga, apabila kenaikan pasien lebih dari 100 persen, maka tenda darurat akan didirikan di area perawatan pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut.

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Pendirian RS Lapangan

FOTO: Pertamina Bangun RS Darurat COVID-19 di Lapangan Bola Simprug
Suasana pembangunan rumah sakit darurat untuk pasien COVID-19 di Lapangan Sepak Bola Pertamina, Simprug, Jakarta Selatan, Indonesia, Sabtu (2/5/2020). Rumah sakit darurat ini ditargetkan beroperasi pada 1 Juni 2020. (Xinhua/Agung Kuncahya B.)

Wiku melanjutkan, pemerintah juga akan mendirikan rumah sakit lapangan atau darurat bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan TNI di luar area rumah sakit.

Secara garis besar, ada upaya utama antisipasi lonjakan pasien COVID-19 di rumah sakit.

"Terdapat upaya antisipasi (lonjakan COVID-19) yang dilakukan di rumah sakit. Ini berkoordinasi dengan dinas kesehatan dan fasilitas kesehatan setempat," lanjut Wiku.

"Kemudian penyiapan sarana dan prasarana rumah sakit serta dukungan pelayanan pasien COVID-19."


Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19

Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Kantor dan Area Komunitas Rawan Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya