Liputan6.com, Jakarta Perkembangan pandemi COVID-19 terjadi begitu cepat, penularannya meluas ke berbagai negara dalam waktu singkat. Bahkan, pandemi COVID-19 berdampak ke semua aspek kehidupan, baik perekonomian maupun bidang kesehatan.
Meski demikian, pandemi COVID-19 tak hanya berdampak negatif. Ada juga dampak positif pandemi ini apabila dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Baca Juga
6 Khasiat Daun Jambu Biji, Solusi Alami untuk Menurunkan Kolesterol dan Gula Darah
5 Cara Mengonsumsi Alpukat untuk Menurunkan Kolesterol dan Mendapatkan 3 Manfaat untuk Jantung Anda
Hasil BRI Liga 1 Persib Bandung vs Persita Tangerang: Jaga Rekor Tak Terkalahkan, Pangeran Biru Pepet Persebaya Surabaya
dr Ester Morina Silalahi, M. Ked (PD), SpPD FINASIM, dr Dika Iyona Sinulingga M. Ked (PD), SpPD FINASIM, dr Siti Taqwa Fitria Lubis, M. Ked (PD), SpPD FINASIM, dr Faisal Rozi Sembiring, M. Ked (PD), SpPD FINASIM, menuliskan beberapa dampak COVID-19 di bidang kesehatan dalam Mitos dan Fakta Menghadapi COVID-19: Pengalaman 4 Dokter Spesialis Penyakit Dalam.
Advertisement
Dampak Negatif
1. Rumah sakit kewalahan
Para dokter spesialis dari Kota Medan ini mengatakan rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 kewalahan menampung pasien sampai saat ini. Akhirnya muncul keluhan masyarakat karena tak mendapat pelayanan kesehatan yang maksimal.
“Ini berdampak pula terhadap peningkatan angka kesakitan dan kematian akibat COVID-19,” jelas Dika.
2. Nakes tertular
Tenaga kesehatan berisiko tinggi tertular COVID-19 jika tidak menggunakan APD sesuai tingkat perlindungan penanganan pasien COVID-19.
3. Takut ke rumah sakit
Pasien Non-COVID-19 ikut merasa cemas dan takut. Misalnya saja pasien lanjut usia, pasien dengan penyakit kronik seperti pasien diabetes mellitus, hipertensi, penyakit jantung, penyakit paru kronik, autoimun, pasien hemodialusis (cuci darah), pasien kemoterapi yang memerlukan pengobatan rutin jadi takut datang ke rumah sakit.
Para pasien ini takut tertular COVID-19 di rumah sakit. “Hal ini menyebabkan pasien kronik yang biasa kontrol rutin setiap bulan tidak datang ke rumah sakit untuk mendapatkan obat bulanan sehingga penyakit mereka menjadi tidak terkontrol, dan menimbulkaj keluhan lain,” jelas Dika.
3. Pasien COVID depresi
Pasien COVID-19 juga merasa cemas, takut bahkan depresi. Rasa takut ini bisa karena belum jelas obatnya maupun kesepian akibat isolasi sehingga tak bisa bertemu keluarga secara langsung, menyesal karena tak mengikuti protokol kesehatan, hingga tak percaya diri akibat muncul stigma penyakit ini adalah aib.
“Bahkan ada beberapa laporan pasien COVID-19 yang berusaha bunuh diri karena depresi,” ujarnya.
4. Nakes juga takut dan cemas
Tenaga kesehatan (nakes) memiliki tanggung jawab tidak hanya kepada pasien, tapi juga kepada keluarganya. Karena tenaga kesehatan juga memiliki keluarga yang perlu dilindungi.
Belum lagi banyaknya nakes yang positif dan meninggal, ini menambah tinggal kecemasan pada nakes.
“Stres juga sering muncul karena beban kerja yang berat di ruang isolasi COVID-19,” sambungnya.
5. Stigma buruk ke nakes
Banyak masyrakat yang memandang negatif bahwa tenaga kesehatan sebagai pembawa virus karena merawat pasien COVID-19.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Dampak Positif
1. Masyarakat lebih peduli
Kesadaran dan disiplin masyarakat terjadap pentingnya menjaga kebersihan dan mengikuti protolol kesehatan semakin meningkat.
2. Nakes lebih waspada
Timbulnya kecurigaan sesama nakes karena takut saling menularkan. Ini sebenarnya baik karena membuat nakes lebih waspada dan memproteksi dirinya sendiri.
3. Kehidupan nakes lebih teratur
Nakes biasanya kerja pagi sampai malam tanpa istirahat, maka saat pandemi ini semua lebih banyak waktu untuk istirahat. Kehidupan lebih teratur.
“Adanya pembatasan jam kerja atau praktik membuat tenaga kesehatan lebih cukup istirahat, makan lebih teratur dan rajin berolahraga
4. Kesadaran masyarakat dalam berolahraga
Kehadiran COVID-19 meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya olahraga, yang harus diikuti dengan protokol kesehatan yang benar.
5. Ilmuwan terpacu
Para peneliti dan ilmuwan terpacu menemuka vaksin yang dapat mencegah terjadinya COVID-19.
Advertisement