Liputan6.com, Jakarta Sepanjang 2020, dunia dihebohkan dengan munculnya virus Corona yang diduga mulai merebak di Wuhan, China. Kendati di China angka kasus positif telah mencapai puluhan ribu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan bahwa virus Corona merupakan darurat kesehatan global pada Januari lalu.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bahwa pemerintah pusat bersikap waspada dan siaga dalam menghadapi persebaran novel coronavirus (2019-nCov) alias virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
Baca Juga
Dari seluruh peristiwa yang terjadi pada Januari hingga April tahun ini, Health-Liputan6.com merangkum lima peristiwa paling menarik dalam Kaleidoskop 2020. Sebagian di antaranya, memiliki dampak yang luas bagi dunia kesehatan.
Advertisement
Januari: WHO Menyatakan Darurat Global Corona
Akhir Januari, masyarakat dunia dihebohkan dengan pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) yang secara resmi menyatakan bahwa virus Corona merupakan darurat kesehatan global.
Hal ini dinyatakan dalam pertemuan kedua Emergency Committee bersama dengan Direktur Jenderal WHO pada hari Kamis, 30 Januari 2020 kemarin waktu Jenewa.
Dari laman resminya, Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus mendeklarasikan bahwa wabah virus Corona 2019-nCoV merupakan Public Health Emergency of International Concern (PHEIC).
Walaupun begitu, WHO mengatakan mereka tidak merekomenasikan tindakan yang membatasi perjalanan atau perdagangan internasional. Meski cara ini dinilai ampuh untuk membendung penyebaran penyakit, kondisi tersebut belum diperlukan.
"Tidak ada alasan untuk tindakan yang tidak perlu, mengganggu perjalanan dan perdagangan internasional."
WHO melanjutkan, mereka juga percaya pada kapasitas Tiongkok untuk mengendalikan wabahnya.
Menanggapi kabar tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyatakan, pemerintah pusat bersikap waspada dan siaga dalam menghadapi persebaran novel coronavirus (2019-nCov) alias virus corona yang berasal dari Wuhan, China.
Baca selengkapnya di sini
Februari
1. 237 WNI dari China menjalani masa obeservasi di Pulau Natuna
Masa observasi 14 hari untuk 237 warga negara Indonesia atau WNI plus 1 warga negara asing atau WNA di Natuna, Kepulauan Riau, berakhir. Ratusan WNI beserta seluruh tim penjemput dari Wuhan, China, dipastikan tak terjangkit atau bebas dari virus corona.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun memastikan 237 WNI yang selesai menjalani masa observasi di Natuna dalam keadaan sehat dan terbebas dari virus corona. Jokowi mengimbau masyarakat tak khawatir dan menerima ratusan WNI itu apa adanya.
Ratusan WNI yang dievakuasi dari China pada 2 Februari 2020 itu kemudian akan dipulangkan ke daerah asal.
Baca selengkapnya di sini
2. Sejumlah negara umumkan kasus pertama Corona
Penyebaran virus Corona terus meluas. Sejumlah negara Eropa seperti Belanda, Swiss, Spanyol, Italia.
Advertisement
Maret
Presiden Jokowi Umumkan Kasus Pertama COVID-19
Pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo (Jokowi), ditemani Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Mensesneg Pratikno dan Seskab Pramono Anung, mengumumkan kasus pertama positif virus Corona (COVID-19).
Menurut Jokowi, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menerangkan, kasus pertama virus corona terjadi pada ibu dan anak sejak 1 Maret 2020.
Diketahui, ibu dan anak tersebut tinggal di wilayah sekitar Depok. Keduanya lantas menjalani perawatan di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso.
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengungkapkan bahwa dua orang di Indonesia yang terkonfirmasi positif virus Corona COVID-19 pertama kali berkontak dengan warga negara Jepang yang berasal dari Malaysia dalam sebuah pesta dansa pada 14 Februari lalu.
Baca selengkapnya di sini
April
Pasien Positif COVID-19 di Indonesia Capai 10 ribu lebih
Hingga Kamis, 30 April 2020 sudah ada 10.118 kasus yang terkonfirmasi positif terkena COVID-19. Sekitar 57 persen dari angka tersebut berjenis kelamin laki-laki.
"Kalau kita melihat data kasus positif, yang laki-laki 57 persen dibanding perempuan 43 persen," kata Juru Bicara Pemerintah Penangangan COVID-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers Kamis (30/4/2020).
Faktor mobilitas jadi salah satu penyebab lebih banyak kaum adam yang terinfeksi virus corona. Wanita, lebih banyak yang berada di dalam rumah.
"Yang aktif di luar (rumah) kebanyakan laki-laki," kata Yurianto dalam pesan singkat ke Health Liputan6.com.
Guna mencegah penularan virus Corona, Yurianto tak henti-hentinya mengingatkan masyarakat untuk tetap berada di dalam rumah. Jika terpaksa berada di luar rumah wajib memakai masker, segera pulang bila sudah selesai dan rajin mencuci tangan.
"Mencuci tangan itu hal yang penting, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir ke sela-sela jari karena senyawa sabun atau deterjen akan menghancurkan dinding virus, virus akan pecah, akan rusak," pesannya.
Baca selengkapnya di sini
Advertisement
Infografis: Perjalanan Wabah dan Vaksinnya
Simak Video Berikut Ini:
Advertisement