Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bersama Wakil Menkes (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono memiliki banyak PR besar di bidang kesehatan, khususnya dalam penanganan pandemi COVID-19.
Menurut Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Profesor Ari Fahrial Syam, riset dan upaya-upaya penanganan COVID-19 lainnya juga harus menjadi salah satu yang didukung saat ini.
Baca Juga
Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini, beberapa upaya yang perlu dilakukan adalah meningkatkan jumlah tes PCR nasional, mempercepat datangnya vaksin berefikasi tinggi, serta mendukung penuh proyek vaksin merah putih.
Advertisement
Ari juga mengungkapkan, hal lain yang harus didukung yaitu terkait obat modern asli Indonesia (OMAI) khususnya sebagai suplemen mencegah COVID, dan memberikan perlindungan untuk tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanggulangan pandemi.
"Perlindungan bukan saja alat pelindung diri yang lengkap, tetapi juga insentif yang memadai agar mereka tetap bisa fit bekerja, dan pemeriksaan swab baik antigen maupun PCR gratis secara rutin terhadap mereka," kata Ari dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com beberapa waktu lalu, ditulis Senin (28/12/2020).
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Â
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Mendukung Riset
Ari mengatakan bahwa riset kesehatan inovatif juga harus didukung, terutama yang dilakukan oleh lembaga penelitian atau institusi pendidikan. Hal ini demi menghasilkan produk yang murah dan dapat digunakan masyarakat.
"Secara nasional harus ada upaya kemandirian untuk pembuatan obat, vaksin, dan alat kesehatan yang memang di produksi dalam negeri. Hal ini harus lebih dipercepat dalam era pandemi," kata dokter spesialis penyakit dalam konsultan ini.
Dia mengungkapkan, sudah banyak peneliti di Indonesia dari berbagai lembaga penelitian, institusi pendidikan, dan industri, yang telah menghasilkan produk-produk yang bermanfaat dalam penanganan pandemi COVID-19.
Ia menyebutkan, beberapa di antaranya seperti ventilator, robot, rapid diagnostic kit baik rapid test antibodi maupun antigen, genose, serta pengembangan vaksin. Menurutnya, puluhan produk inovatif telah dihasilkan di masa pandemi ini.
Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa perlu ada upaya dalam menghambat hoaks yang beredar di tengah pandemi COVID-19.
"Perlu tokoh atau juru bicara sebagai wakil Kementerian Kesehatan yang bisa mengkomunikasikan pesan-pesan kepada publik mengenai langkah yang akan dilakukan," ujarnya.
Advertisement