Liputan6.com, Bandung Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan telah terjadi lonjakan pasien COVID-19 pada kurun waktu tiga bulan terakhir. Sejak bulan Oktober, November dan Desember 2020 setiap harinya rumah sakit rujukan se-Jawa Barat itu menerima 110-120 pasien Covid-19.
Pada bulan sebelumnya yaitu Juli 2020 hanya belasan pasien COVID-19 per hari dan Agustus - September 2020 hanya 30 pasien COVID-19 per harinya. Menurut Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana Dewi secara total jumlah pasien terduga (suspect) dan terkonfirmasi terpapar COVD-19 selama pandemi mencapai 2.075 kasus.
Baca Juga
"Kami mempunyai sarana sebuah gedung tersentralisasi untuk Covid-19. Namanya Gedung Kemuning, ada lima lantai (seluruhnya) yang empat lantai sudah kami gunakan untuk Covid, sebanyak 155 tempat tidur, dengan 11 tempat tidur ICU. Sehingga dengan jumlah pasien yang sekian yang tadi saya sebutkan, BOR ICU rata - rata sudah mencapai 91 persen. Sedangkan BOR ruang Isolasinya antara 70-80 persen," ujar Nina dalam keterangan daring dari RSHS Bandung, Senin, 28 Desember 2020.
Advertisement
Dengan keterisian ruang isolasi penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit yang bertanggung jawab langsung ke Kementerian Kesehatan itu, sudah dipersiapkan lanjutan lonjakan jumlah kasus Covid-19 pada masa liburan tahun baru 2021.
Langkah pertama antisipasi itu adalah, jika pasien meningkat antara 20-50 persen maka lantai lima Gedung Kemuning telah disiapkan menjadi tempat isolasi pasien COVID-19 dengan tambahan 40 tempat tidur. Sehingga seluruhnya ada 195 tempat tidur.
"Bila pasien membludak antara 50-100 persen, artinya kami harus menambah ruang isolasi yang lain. Maka kami akan menambah ruang isolasi (dengan mengubah) ruang rawat umum menjadi ruang isolasi di sekitar Gedung Kemuning dengan ICU," kata Nina.
Nina menambahkan dengan adanya rencana tersebut, terdapat tambahan 50 tempat tidur dan empat ruang isolasi ICU. Sehingga secara toral dapat menyediakan 249 tempat tidur dengan 15 ICU.
Â
Simak Juga Video Menarik Berikut
Bakal Tambah Kapasitas Lagi
Nina berharap jumlah pasien tidak bertambah. Namun jika pasien terus bertambah, RSHS memutuskan menggunakan gedung yang lain untuk mengurus seluruh pasien yang dirawat. Sehingga mencukupi jika jumlah pasien lebih dari 100 persen.
"Kami juga harus menyesuaikan dengan penambahan tenaga keperawatan. Kami akan konsultasikan dengan Kementerian Kesehatan. Mungkin akan minta ke BPPSDMP, Pusdatin. Kami akan koordinasikan," ucap Nina.
Sedangkan untuk ketersediaan obat, otoritasnya mengklaim telah menyiapkan persediaan sampai tiga bulan mendatang, dilanjutkan dengan pengadaan di tahun 2021.
Advertisement