Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersedia menjadi orang pertama yang disuntik vaksin COVID-19 Sinovac. Tujuannya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa vaksin Corona yang ada di Indonesia aman.
Jika presiden bersedia menjadi orang pertama yang menerima dosis awal vaksin COVID-19, bagaimana dengan Menteri Kesahatan Budi Gunadi Sadikin?
Baca Juga
Menjawab pertanyaan tersebut, Menkes Budi mengatakan ia pun siap divaksinasi.
Advertisement
"Kalau Bapak Presiden disuntik, sudah pasti menkesnya harus disuntik duluan,"Â kata Budi Gunadi Sadikin kepada Health Liputan6.com di Gedung PT Biofarma Persero, Jalan Pasteur Nomor 28 Bandung, Jawa Barat.
"Karena kita harus menjaga keamanan Bapak Presiden. Itu adalah tugas kita," lanjut Budi Gunadi Sadikin.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Jokowi Siap Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin COVID-19
Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya siap menjadi orang pertama yang disuntik vaksin COVID-19. Jokowi mengaku tak akan menolak untuk memastikan keamanan vaksin COVID-19.
"Kalau saya, nanti diputuskan yang pertama disuntik presiden, ya saya siap," ujar Jokowi dalam wawancara eksklusif bersama Rosiana Silalahi di Kompas TV, Selasa (17/11/2020).
Kendati begitu, dia meminta agar nantinya tak ada masyarakat yang berkomentar negatif apabila dirinya menjadi yang pertama kali mendapat vaksinasi. Jokowi tak mau ada anggapan dirinya mendapat keuntungan sebagai Presiden.
"Kalau saya sudah ditentukan oleh tim bahwa presiden yang pertama (disuntik vaksin), saya siap. Tapi, jangan sampai nanti (ada anggapan), 'lho enak sekali presiden yang pertama, harusnya rakyat'. Jangan seperti itu," jelas dia.
"Terserah tim, kalau tim menyampaikan Presiden pertama yang disuntik, ya siap," sambung Jokowi.Â
Saat ini, Indonesia telah menandatangani sejumlah perjanjian pengadaan vaksin COVID-19 dengan beberapa perusahaan farmasi luar negeri. Selain dengan Sinovac, kemarin, Rabu, 30 Desember 2020, Menkes Budi Gunadi Sadikin juga telah menandatangani pengadaan vaksin dengan AstraZeneca dan Novavax.Â
Advertisement