Liputan6.com, Jakarta Membeli terompet untuk perayaan tahun baru tidak disarankan karena berisiko tertular COVID-19. Namun, apakah dengan membuat sendiri terompet lalu ditiup saat pergantian malam tahun baru aman?
Menurut dokter spesialis paru konsultan Erlina Burhan, membuat dan meniup sendiri terompet untuk menyambut tahun baru kali ini sebaiknya tidak dilakukan. Tidak ada yang tahu tentang status kesehatan seseorang apakah bebas dari infeksi COVID-19 atau tidak.
Baca Juga
"Banyak orang yang enggak tahu statusnya apa, jangan-jangan Orang Tanpa Gejala (OTG). Kalau meniup (terompet) kan mengeluarkan napas dan udara. Saya kira itu berisiko (menularkan COVID-19)," kata dokter yang sehari-hari praktik di RS Persahabatan Jakarta dihubungi Kamis (31/12/2020).
Advertisement
Selain itu, tidak ada yang bisa menjamin bahwa terompet tersebut hanya dipakai satu orang saja. Bisa saja, ada anak kecil di rumah yang mencoba tanpa diketahui anggota keluarga yang lain. Padahal, aktivitas meniup berarti memasukkan ujung terompet ke mulut yang bisa meningkatkan masuknya virus ke tubuh bila dipakai orang lain.
"Jadi, tetap ada risiko. Saran saya, tidak meniup terompet itu jauh lebih baik," katanya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Juga Video Menarik Berikut
Tahun Baru, Di Rumah Saja
Erlina juga menyarankan agar masyarakat menyambut tahun baru kali ini tanpa pesta dan keramaian. Ikuti saja imbauan terdahulu yakni di rumah saja.
Bila tetap ada banyak keramaian, dikhawatirkan penularan COVID-19 semakin tinggi. Padahal, kata Erlina saat ini kapasitas rumah sakit sudah penuh dan tenaga kesehatan sudah banyak yang lelah dan terpapar.
"Tahun baru ini tidak usah dirayakan dengan keramaian, kerumunan, berpesta-pesat. Ini adalah masa yang sulit bagi bangsa kita. Kasus COVID-19 meningkat dan angka kematian yang cukup tinggi," sarannya.
Maka, di rumah saja lebih baik.
Advertisement